Bangun Bandar Antariksa Bareng China di Biak, Lapan Mau Ngutang
- LAPAN
VIVA – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) berencana berutang memanfaatkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk, untuk membiayai megaproyek Bandar Antariksa. Pelabuhan angkasa tersebut rencananya akan dibangun di Biak, Papua.
Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin mengatakan, proyek tersebut merupakan bagian dari kelanjutan penandatanganan kerja sama antara Lapan dan Badan Antariksa China atau China National Space Administration (CNSA) pada 2015.
"Salah satu butir kerja sama ini pengembangan roket dan untuk peluncuran ini Lapan memerlukan lokasi yang lebih besar dari yang ada di Garut saat ini," kata dia saat acara Forum Kebijakan Pembiayaan Proyek Infrastruktur Melalui SBSN 2021, Rabu, 20 Januari 2021.
Baca juga: Raffi Ahmad hingga Ari Lasso Disoroti OJK
Adapun tahun proyek Bandar Antariksa itu, direncanakannya bisa terlaksana pada 2023-2025. Sementara itu, nilai proyeknya diperkirakan mencapai Rp5,3 triliun yang bisa dibiayai dari surat utang dalam bentuk syariah tersebut.
Lokasi Biak dipilih, katanya, karena lokasi ini menghadap ke Samudera Pasifik dan ke arah timur sehingga lebih luas. Selanjutnya, lahan fasilitas peluncuran satelit milik Lapan yang berada di Garut, Jawa Barat, sangat terbatas dan hanya untuk roket kecil.
"Sehingga ini yang diusulkan, kemudian juga penguasaan teknologi frontier nasional juga masih rendah sehingga diusulkan untuk mengembangkan Bandar Antariksa yang diamanatkan dalam undang-undang kami," tutur dia.
Proyek itu pun nantinya diperkirakannya memunculkan nilai-nilai ekonomi. Seperti memenuhi kemunculan potensi wisata antariksa yang memanfaatkan lokasi peluncuran serta pemenuhan kebutuhan pasar peluncuran satelit di orbit ekuatorial untuk pasar Asia Pasifik.
"Ini diharapkan meningkatkan national pride, pemerataan pembangunan wilayah timur Indonesia. Pemenuhan kebutuhan pasar peluncuran satelit bukan hanya Indonesia tapi internasional dan sekarang muncul potensi wisata antariksa," tegas Thomas.
Lapan sebetulnya juga telah memanfaatkan SBSN untuk berbagai proyek, misalnya Laboratorium Pengujian Komponen Pesawat 2020-2021 dengan nilai Rp125 miliar dan Fasilitas Stasiun Bumi Biak 2021-2022 dengan nilai mencapai Rp150 miliar.
"Fasilitas pembangunan Stasiun Bumi Biak yang dimulai 2021 ini diharapkan akan meningkatkan daya saing Stasiun Bumi Lapan terhadap stasiun bumi internasional, karena sekarang ini bisnis layanan stasiun bumi ini luar biasa secara internasional," ucapnya.