Antam Terjerat Kasus Lagi, Diminta Balikin Duit Pelanggan Rp27,2 M

Gedung ANTAM (Aneka Tambang)
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA – Perkara hukum yang dihadapi PT Antam Tbk kembali terjadi. Perusahaan tambang pelat merah tersebut kali ini kalah gugatan di Pengadilan Negeri Surabaya, dan dihukum harus mengembalikan duit pelanggannya, Adiyanto Wiranata, sebesar Rp27,2 miliar.

5 Tips Investasi Emas Batangan untuk Pemula: Mulai dari Nol hingga Profit

Antam dinilai terbukti melawan hukum. Karena tidak menyerahkan 43 kilogram emas yang dibeli Adiyanto di Butik Emas Logam Mulia (BELM) Surabaya I Antam. 

Gugatan itu diajukan Adiyanto beberapa waktu lalu. Diketuai Maxi Sigarlaki, majelis hakim perkara itu mengabulkan gugatan Adiyanto. Selain dihukum menyerahkan duit Rp27,2 miliar, Antam juga diputus agar membayar keuntungan tujuh persen dari Rp27,2 miliar yang seharusnya diterima Adiyanto. 

Ingin Investasi Emas? Simak Jenis-Jenisnya dan Pilih yang Tepat

Kuasa hukum Adiyanto, Rendi Johanis Rompas, mengatakan, karena kalah di pengadilan tingkat pertama, Antam kemudian melakukan upaya banding di Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya. PT menguatkan putusan PN. Namun, Rendi mengaku tidak menjadi kuasa hukum Adiyanto di PT.

"Gugatan kami dikabulkan," katanya kepada wartawan pada Selasa, 19 Januari 2021.

6 Tips Cerdas untuk Memilih Tempat Nabung Emas yang Tepat bagi Pemula!

Baca juga: PNS Aktif Bisa Cek Dana Tapera Mulai Maret 2021

Rendi bercerita, perkara itu bermula ketika Adiyanto membeli 43 batang emas seberat 43 kilogram, sebatang emas seberat 250 gram, sebatang emas 100 gram, sebatang emas 25 gram, dan sebatang lagi emas seberat 10 gram pada 2018 silam. Ia tertarik membeli emas setelah bertemu dengan marketing freelance, Eksi Anggraini, yang menawarkan emas PT Antam. 

Eksi kemudian mempertemukan Adiyanto dengan pegawai Antam. Keduanya kemudian bertransaksi. Untuk keperluan itu, Adiyanto kemudian men-transfer uang ke rekening PT Antam sebanyak sebelas kali. Total duit yang ditransfer sebesar Rp27,2 miliar.

"Fakturnya asli dikeluarkan PT Antam. Rekeningnya juga rekening PT Antam," ujar Rendi.

Ternyata, emas yang sudah dibeli Adiyanto tak juga datang dan belum diterima sampai sekarang. Itulah sebabnya kliennya kemudian menggugat Antam. Rendi menuturkan, sebetulnya Adiyanto sudah lama berlangganan di BELM. Sudah sembilan kali Adiyanto bertransaksi di sana dengan nilai yang sama dan baik-baik saja. Transaksi kesepuluh baru terjadi masalah. 

Sepertidiketahui, perkara hukum ini adalah perkara kedua yang mendera Antam di PN Surabaya. Sebelumnya, dalam perkara lain, Antam juga kalah gugatan dan dihukum mengembalikan duit pelanggannya, Budi Said, sebesar Rp817,4 miliar untuk 1,13 ton emas yang dibeli Budi Said.

Dalam perkara itu, Budi membeli 7 ton lebih emas Antam di BELM Surabaya 1 Antam, namun yang diterima kurang 1,13 ton emas. Dua perkara itu masih belum berkekuatan hukum tetap. Antam masih melakukan upaya hukum.

Untuk perkara dengan penggugat Adiyanto, Antam melakukan upaya kasasi ke Mahkamah Agung. Begitu pula dengan perkara dengan penggugat Budi Said, Antam melakukan upaya hukum banding ke PT Surabaya. 

"Antam melalui kuasa hukum akan menempuh upaya hukum dengan mengajukan banding. Perusahaan menegaskan tetap berada pada posisi tidak bersalah atas gugatan yang diajukan Budi Said," kata Senior Vice President Corporate Secretary Antam, Kunto Hendrapawoko, soal perkara gugatan Budi Said kepada VIVA, Senin, 18 Januari 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya