Alasan Sandiaga Uno Ogah Pasang Target Tinggi Pariwisata pada 2021

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berkunjung ke kantor Kadin
Sumber :
  • Kadin Indonesia

VIVA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengaku belum mau memasang target yang tinggi di sektor pariwisata nasional pada 2021. Sebab, aspek kesehatan masih jadi prioritas dalam pemulihan ekonomi nasional.

Jelang Liburan Nataru, Wamen Pariwisata Cek Toilet Taman Safari di Bogor

Pada tahun depan pun, pemerintah tetap akan mendahulukan aspek kesehatan. Vaksinasi COVID-19 pun baru akan dijalankan pada 2021.

"Jadi kita harus realistis lah untuk mendahulukan aspek kesehatan dan keselamatan itu," kata Sandiaga saat berkunjung ke kantor Kadin, Selasa 29 Desember 2020.

Industri Serap 43% Kebutuhan Listrik, Kadin Dorong Kemitraan Swasta dalam RUKN 2024-2060

Baca juga: Polisi Siap Usut Kembali Kasus Dugaan Chat Mesum Habib Rizieq

Apalagi, dalam upaya penanganan aspek kesehatan tersebut, pemerintah juga telah berencana menutup sementara pintu wisata bagi para Warga Negara Asing (WNA) mulai awal 2021.

Kadin dan Kemenaker Bakal Bentuk Task Force Bahas UU Ketenagakerjaan Baru

Hal itu menyusul kabar munculnya varian baru COVID-19 di Inggris dan sejumlah negara lainnya. Sehingga, pemerintah melalui koordinasi dan kerja sama dengan para pihak maskapai penerbangan, tengah berupaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dalam negeri sebagai langkah alternatifnya.

"Tumpuan kita sekarang wisatawan domestik. Paling tidak di 2021 dalam menunggu vaksin dan menunggu pulihnya sisi kesehatan yang sama-sama kita prihatinkan," ujar Sandiaga.

Mengenai kebijakan pemerintah yang sementara waktu akan menutup kunjungan WNA ke Indonesia, Sandiaga mengaku telah berkoordinasi dengan Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) dan stakeholder penerbangan.

Dia menegaskan, maskapai penerbangan adalah salah satu mitra pemerintah untuk menjaga penerapan protokol kesehatan yang ketat. Ini dilakukan demi mencegah peningkatan kasus COVID-19 di sektor transportasi udara.

"Kami sepakat untuk menyamakan persepsi bahwa yang harus kita dahulukan dan utamakan adalah aspek kesehatannya. Sehingga tidak ada tumpang tindih dan kerancuan dalam hal pelaksanaannya," ujarnya.

Baca juga: PBNU: 2020, Sektor Ekonomi Masih Dinikmati Segelintir Orang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya