Jokowi Tak Ingin Marketplace Indonesia Dibanjiri Produk Impor

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA – Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi pasar yang besar untuk digarap. Hal itu bahkan sudah disampaikannya berulang kali.

Bobby Nasution Unggul Hitung Cepat di Pilgub Sumut, Jokowi: Yang Menang Harus Tetap Rendah Hati

Menurut Kepala Negara, potensi besar itu harus dimanfaatkan. Jangan sampai kekuatan besar itu justru dinikmati negara lain.

"Kita harus memanfaatkan pasar yang besar ini untuk meningkatkan industri di dalam negeri. Kita harus memanfaatkan untuk mempercepat industrialisasi, membuat produk dalam negeri sekaligus menciptakan lapangan kerja," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan secara virtual pada acara Anugerah Bangga Buatan Indonesia, Senin 7 Desember 2020.

RI Hentikan Impor Garam Tahun Depan, Menko Zulhas: Harus Swasembada

Baca juga: OVO, Grab hingga Tokopedia Keroyokan Kasih Promo di Harbolnas 2020

Ia pun mengajak seluruh pihak tidak malu-malu menampilkan ragam kreasinya ke publik yang lebih luas lagi. Sistem perdagangan sudah berubah.

Analisis Pengamat soal Penyebab Utama PDIP Usung Andika-Hendi Kalah di Jateng

Belanja daring melalui marketplace kian diminati berbagai kalangan. Untuk itulah, Presiden menekankan pesatnya era digital mengubah gaya hidup yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha di Indonesia.

"Jangan sampai perdagangan online didominasi oleh pembelian produk impor. Jangan sampai marketplace yang ada lebih banyak dimanfaatkan oleh para pelaku industri kreatif global,” ujar Presiden.

“Kita harus bisa membaliknya. Produk-produk UMKM Indonesia harus menjadi tuan rumah di negaranya sendiri, harus membanjiri marketplace dengan produk yang berkualitas dan kompetitif," tutur Jokowi.

Jokowi mengaku tak ingin Indonesia hanya menjadi konsumen produk-produk negara lain membanjiri bangsa ini. Ia terus mendorong karya anak bangsa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri, bukan produk asing.

Menurut Presiden, banyak sektor kreatif yang bisa digarap di antaranya fesyen, kuliner, kriya, film, musik, animasi, hingga permainan digital.

"Saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk memanfaatkan momen saat ini. Untuk memperkuat industri dalam negeri, memperkuat industri kreatif nasional. Kita akan terus memperbaiki ekosistem berusaha bagi para pelaku industri kreatif, kita harus ciptakan lebih banyak peluang bagi industri dalam negeri untuk makin berkembang," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya