Sinovac Disuntik Rp7 Triliun Usai Kirim Vaksin COVID-19 ke Indonesia

Dua kandidat vaksin COVID-19 buatan Sinopharm dan Sinovac.
Sumber :
  • (ANTARA/HO-GT)

VIVA – Pengembang vaksin dari China, Sinovac Life Sciences Co menerima suntikan dana sekitar US$500 juta atau Rp7 triliun (kurs Rp14.132 per dolar AS), dari Biopharmaceutical. Dana tersebut diberikan untuk pengembangan, pembuatan, dan perluasan kapasitas produksi vaksin COVID-19.

Kini Hadir Cara Mudah Pantau Kesehatan Anak

Dilansir dari Global Times, Sinovac Life Siences Co adalah anak usaha Sinovac Biotech Ltd. Pendanaan dibutuhkan mengingat vaksin COVID-19 yang diproduksi sudah dikirim ke sejumlah negara. Termasuk Indonesia yang dikirim kemarin, Minggu 6 Desember 2020.

Baca jugaKemenkeu Pastikan Tak Tarik Cukai dan Pajak Impor Vaksin COVID-19

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Sinovac menargetkan dapat memproduksi 300 juta dosis vaksin COVID-19 per tahun. Pendanaan itu bertujuan untuk menyelesaikan pembangunan fasilitas produksi kedua pada akhir 2020. 

"Untuk meningkatkan kapasitas produksi tahunan vaksin hingga 600 juta dosis,” kata Sinovac Life Sciences dalam pernyataan tertulisnya, Senin 7 Desember 2020.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Sementara itu, uji klinis fase III untuk vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac telah disetujui di Brasil, Indonesia, Turki, dan Chili.

Minggu, Indonesia menerima 1,2 juta dosis vaksin virus Corona dari Sinovac. Pemerintah Indonesia sedang mencari 1,8 juta dosis lagi untuk dikirim pada awal Januari 2021.

Di China, uji coba fase I dan fase II telah dilakukan dengan baik. Vaksin itu menunjukkan dapat menginduksi antibodi penawar pada lebih dari 90 persen relawan yang menerima dua dosis vaksinasi pada orang dewasa dan orangtua.

Ilustrasi BPOM

BPOM Targetkan WHO Maturity Level 4 untuk Tingkatkan Kualitas Pengawasan Kesehatan Masyarakat

BPOM mengidentifikasi pentingnya inovasi sektor biofarmasi, yang tak cuma berfungsi sebagai solusi kesehatan, tetapi juga sebagai katalis untuk kemajuan sosial-ekonomi.

img_title
VIVA.co.id
16 Desember 2024