BI Prediksi Inflasi Kota Malang Cuma 1 Persen pada Akhir 2020

Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Malang, Azka Subhan
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya (Malang)

VIVA – Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Malang memperkirakan angka inflasi di Kota Malang pada akhir 2020 sebesar 1 persen, dari saat ini 0,77 persen. Meskipun ada momen Natal dan tahun baru. Fakta ini diakui menunjukkan, perekonomian di Kota Malang sedang lesu.

Semangat UMKM, Semangat Angkringan 66

Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Malang, Azka Subhan, mengatakan, inflasi yang rendah tidak bagus bagi perekonomian. Dia menilai, idealnya, angka inflasi sekitar 2 persen hingga 4 persen.

"Arah inflasi tipis. Kalau prediksi saya, di Kota Malang sekitar 1 persen kemungkinan pada akhir tahun. Inflasi sangat rendah juga tidak bagus untuk pertumbuhan ekonomi," kata Azka, Kamis 26 November 2020.

Analisis Motivasi Konsumen UMKM Superdecor.id untuk Strategi Pemasaran

Baca juga: Gerindra: Edhy Prabowo Sudah Selesai

Azka mengatakan, langkah konkret yang harus dilakukan Pemerintah Kota Malang adalah menggairahkan perekonomian masyarakat di tingkat lokal. Untuk itu, BI Malang menyarankan diselenggarakannya pameran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga menggelar kegiatan di hotel-hotel yang ada di Kota Malang.

Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

"Karena kalau acara meeting seperti di hotel okupansi hotel bisa terbantu. Jasa katering juga bisa dapat pesanan. Office boy (pekerja hotel) juga bisa bekerja. Jadi multiplier effect-nya," ujar Azka.

Dia mengatakan, pameran UMKM seperti pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang dilakukan BI baru-baru ini tergolong efektif meningkatkan ekonomi lokal. Perputaran uang dari pameran UMKM itu bisa mencapai Rp100 juta.

BI Malang menyarankan, agar Pemerintah Kota Malang melakukan hal serupa ketimbang melakukan operasi pasar. Sebab, dalam kegiatan operasi pasar dikhawatirkan terjadi kerumunan massa dan mengesampingkan anjuran protokol kesehatan seperti tidak bisa menjaga jarak.

"Jadi saya mengusulkan menjelang Nataru (Natal dan Tahun Baru) tidak perlu dilakukan sidak, tidak perlu operasi pasar. Karena operasi pasar bisa menimbulkan kerumunan," tutur Azka.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, Pemkot Malang saat ini sedang menggenjot belanja daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) jelang akhir 2020. Pemkot Malang menargetkan APBD harus direalisasikan lebih awal, tujuannya untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.

"Semoga akhir tahun akan terjadi suatu gairah ekonomi, untuk menyongsong tahun baru 2021. Untuk saat ini arahannya jelas, APBD kita harus lebih awal direalisasikan supaya gerakan ekonomi masyarakat juga terdampak," kata Sofyan. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya