Lembaga Keuangan AS Komitmen Investasi Rp28 Triliun di Indonesia

Lembaga keuangan AS, US IDFC komitmen investasi Rp28 triliun lewat SWF Indonesia
Sumber :
  • Dok. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

VIVA – Lembaga Keuangan AS, United States International Development Finance Corporation (US IDFC) berkomitmen menginvestasikan dananya ke Indonesia sebesar US$2 miliar atau setara dengan Rp28,2 triliun (kurs Rp14.100 per dolar AS).

Manfaatkan Investasi Hasil Kunjungan Kerja ke Berbagai Negara, Pemerintah Kejar Pembangunan KEK dan PSN

Hal itu ditandai dengan penandatanganan Letter of Interest (LOI) oleh CEO US IDFC Adam Boehler di Washington DC. Investasi itu akan disalurkan melalui Indonesia Investment Authority atau Sovereign Wealth Fund Indonesia. Turut menyaksikan penandatanganan tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Lewat keterangan resminya hari ini, Luhut menjelaskan bahwa pemerintah terus mengembangkan opsi pembiayaan dan investasi sektor swasta terhadap proyek strategis nasional dan prioritas. Ini disebut sebagai bagian dari reformasi ekonomi.

Siapkan Investasi Rp 267 Triliun hingga 2029, MIND ID Kerek Target Pendapatan Tahunan

"IDFC salah satu yang tengah melakukan evaluasi komprehensif terhadap investasinya di Indonesia, sehingga bisa ikut menarik sektor swasta AS berinvestasi di pasar dengan potensi ekonomi yang besar seperti Indonesia," demikian disampaikan Luhut dalam keterangan resmi, Senin, 23 November 2020.

Kerja sama ini disebut akan memperkuat ikatan ekonomi antara Amerika Serikat dan Indonesia. IDFC juga akan bekerja sama dengan mitranya di Jepang, Uni Emirat Arab, dan Singapura untuk ikut berinvestasi di Indonesia Investment Authority.

Mencapai Kebebasan Finansial Lebih Cepat dengan Prinsip FIRE (Financial Independence, Retire Early)

Diketahui, SWF merupakan skema investasi yang sempat direncanakan untuk pembangunan Ibu Kota baru di Indonesia. Salah satu investor yang akan masuk melalui skema SWF adalah Uni Emirat Arab.

Komitmen lembaga keuangan AS ini sejatinya ditandatangani pada 19 November 2020, namun baru dipublikasi hari ini. Kesepakatan itu merupakan rangkaian dari kunjungan Luhut ke AS yang sempat bertemu dengan Presiden AS, Donald Trump.

Photo :
  • (ANTARA/HO KBRI Washington)

Sebelumnya, Indonesia dan Amerika Serikat menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) mengenai pendanaan infrastruktur dan perdagangan senilai US$750 juta. MoU ini bagian dari kunjungan Menko Luhut ke Amerika Serikat. 

Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Duta Besar Indonesia untuk AS Muhammad Lutfi mewakili Pemerintah Indonesia dan Presiden Exim Bank AS Kimberly Reed, yang disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan di KBRI Washington DC, pada Rabu 18 November 2020 waktu setempat.

Baca juga: Mabes TNI Luruskan Isu Penurunan Baliho Habib Rizieq Perintah Panglima

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya