Rupiah Melemah, Kebijakan BI Bisa Dorong Penguatan

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali melemah pada perdagangan Kamis, 19 November 2020. Rupiah diperdagangkan di kisaran atas Rp14.100 per dolar AS.

Rupiah Dibuka Menguat di Level Rp15.842 per Dolar AS

Di pasar spot, hingga pukul 10.00 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.132 per dolar AS. Melemah 0,44 persen dari level penutupan perdagangan kemarin di level Rp14.070.

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah di level Rp14.167. Melemah dari nilai tengah kemarin Rp14.118.

Ekonom Perkirakan BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

bisnis/1323602-ramalan-bill-gates-usai-pandemi-kantor-sepi-trip-bisnis-berkurang">Baca juga: Ramalan Bill Gates Usai Pandemi, Kantor Sepi Trip Bisnis Berkurang

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menjelaskan, pergerakan tersebut dipengaruhi sentimen negatif pelaku pasar keuangan terhadap perkembangan COVID-19.

Rupiah Dibuka Menguat Terdorong Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

"Pasar keuangan diliputi kekhawatiran soal naiknya kasus positif COVID-19 yang sudah menyebabkan lockdown di beberapa negara dan bisa memicu lockdown baru," ujarnya, hari ini.

Menurut Ariston, perkembangan wabah COVID-19 saat ini yang terus berkembang pesat dan mencapai 55,6 juta secara global menutup sentimen positif terhadap perkembangan Vaksin COVID-19.

"Sentimen ini sementara menutup kabar positif dari hasil akhir uji vaksin Pfizer kemarin malam. Meskipun hasil vaksin positif tapi pasar menilai vaksin masih perlu waktu untuk didistribusikan," ujarnya.

Sementara itu, kebijakan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate yang akan diumumkan Dewan Gubernur Bank Indonesia hari ini diharapkan mampu mengantisipasi pelemahan yang lebih dalam.

"Suku bunga acuan yang tetap bisa menjaga tingkat imbal hasil aset rupiah tetap menarik di mata investor, karena spread  yang masih besar dibandingkan negara maju. Dan ini bisa menahan pelemahan rupiah hari ini," ujar dia.

Ariston memperkirakan, dua faktor tersebut akan memengaruhi pergerakan rupiah sepanjang hari ini direntang Rp14.000 sampai dengan Rp14.150 per dolar AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya