Sri Mulyani Bandingkan Pemulihan Ekonomi RI dengan Negara Lain

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim bahwa Indonesia lebih baik dibanding negara-negara lain dari sisi penanganan COVID-19. Baik dari sisi pencegahan penyebaran hingga dampaknya terhadap perekonomian.

Istana Sebut Prabowo Tak Bahas Pilkada di Arahan Khusus ke Kepala Daerah

Padahal, menurut Sri, Indonesia telah melakukan proses penanganan COVID-19 yang tidak jauh berbeda dengan negara lainnya. Misalnya, seperti kebijakan pembatasan sosial berskala besar atau memberikan bantuan sosial.

"Indonesia dalam hal ini juga melakukan hal yang sama dan kalau lihat hasilnya dibanding banyak negara sampai hari ini, Alhamdulillah kita relatif cukup baik," katanya secara virtual, Rabu, 18 November 2020.

Pemerintah Tarik Utang, Cadangan Devisa RI Oktober 2024 Naik Jadi US$151,2 Miliar

Baca jugaHati-hati, Dana PEN Jangan Sampai Bikin Gemuk Importir

Sri menegaskan, cukup baiknya Indonesia dibanding banyak negara dalam menangani COVID-19 tergambar dari jumlah penyebaran, jumlah korban dan jumlah yang pulih saat ini hingga kontraksi ekonominya yang lebih baik.

Swasta Mau Sumbang Tanah Buat Program 3 Juta Rumah, Menteri Ara Usul Fleksibilitas Aturan

"Meski semua mengalami kontraksi, tapi kontraksi kita jauh lebih baik dibandingkan negara-negara yang kontraksi ekonominya mencapai double digit bahkan mencapai di atas 20 persen," tutur Sri.

Sri menegaskan, pemerintah hingga saat ini tidak hanya fokus pada penanganan COVID-19. Melainkan juga melakukan berbagai reformasi untuk memperbaiki fondasi ekonomi dan sosial Indonesia.

"Krisis COVID-19 justru harus kita jadikan momentum untuk makin memperkuat dan mengakselerasi reformasi kita, membangun fondasi ekonomi, sosial, Indonesia lebih kuat untuk mencapai dan menjadi negara maju," tuturnya.

Dari sisi ekonomi, ditegaskannya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 telah mulai membaik. Dari sebelumnya terkontraksi hingga minus 5,32 persen pada kuartal II menjadi minus 3,49 persen pada kuartal III.

Untuk kuartal IV dan keseluruhan tahun, dia meyakini, ekonomi Indonesia masih mengalami tekanan seperti negara lain. Tapi angkanya makin membaik di kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen sepanjang 2020.

"Ini artinya di kuartal IV kita masih harus bekerja keras antara Oktober, November, Desember, pertama yang ada di instrumen kebijakan pemerintah yakni APBN dan APBD, keuangan negara," kata dia. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya