BKPM Sebut Perusahaan Australia Mau Bangun RS Senilai Rp14 Triliun

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. 
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc.

VIVA – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, Australia akan membangun infrastruktur kesehatan berupa rumah sakit senilai US$1 miliar atau Rp14,1 triliun di Indonesia. Komitmen itu tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani dalam West Java Investment Summit (WJIS) 2020.

Wahono-Nurul Akan Tingkatkan Fasilitas dan Layanan Kesehatan jika Terpilih Pimpin Bojonegoro

"Saya baru dapat info yang diteken itu untuk infrastruktur kesehatan, pembangunan rumah sakit US$1 miliar," kata Bahlil Lahadalia dalam dialog virtual mengenai dampak Undang Undang Cipta Kerja dan IA-CEPA terhadap investasi, Senin 16 November 2020.

Baca jugaDunia Dihantam Resesi, di China Malah Muncul 68 Miliader Baru

Masa Tenang Pilkada, Car Free Day di Sudirman-Thamrin Tidak Diberlakukan pada 24 November 2024

Bahlil menegaskan, akan turun tangan sendiri untuk melancarkan investasi tersebut. Khususnya terkait percepatan proses perizinan yang akan dilakukan pihak Australia.

"Izinnya nanti saya sendiri yang langsung handle sebagai bagian dari proses percepatan investasi dari perintah Presiden. Kita punya slogan, silakan investor datang, bawa modal, bawa teknologi, biar pemerintah melalui BKPM yang siapkan izin dan bantu cari lokasi paling murah dan kompetitif," tutur Bahlil.

Bahlil Turun Gunung Kampanye demi Menangkan Luthfi-Yasin di Jateng

Menurut Bahlil, di tengah kondisi pandemi COVID-19, investasi di sektor kesehatan kini jadi salah satu prioritas yang didorong. Adanya UU Omnibus Law Cipta Kerja juga diharapkan dapat ikut mengakselerasi proses investasi.

"Kita akan kasih kepastian, kemudahan bagi pengusaha, karena 90 persen industri kesehatan kita masih impor, jadi ini pasar yang bagus sekali," tutur Bahlil.

Dalam West Java Investment Summit 2020 yang digelar Senin, ditandatangani nota kesepahaman secara virtual antara PT Jasa Sarana, PT Rajawali Nusindo, dengan Aspen Medical Proprietary Limited. 

Seremonial itu disaksikan di antaranya oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta Duta Besar Indonesia untuk Australia dan Vanuatu Kristiarto Legowo. Aspen Medical Pty Ltd sendiri merupakan perusahaan asal Australia yang menyediakan layanan medis umum dan bedah.

Sebagai informasi, Australia menjadi negara mitra investasi Indonesia sejak lama. Negeri Kanguru itu pada 2016 menjadi negara ke-16 yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia. Posisinya terus menanjak masuk ke jajaran 10 besar pada 2018-2019.

Ada pun pada periode Januari-September 2020 investasi Australia ke Indonesia mencapai US$269,6 juta. Sementara sepanjang periode 2015-September 2020, realisasi investasi Australia di Indonesia mencapai US$2,07 miliar. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya