Rupiah Melemah Tertekan Proses Peralihan Kekuasaan Trump ke Biden
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan, Rabu, 11 November 2020. Rupiah mulai kembali merangkak naik kek kisaran atas Rp14.000 per dolar AS.
Di pasar spot, hingga pukul 10.00 WIB, rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.066 per dolar AS. Melemah 0,06 persen dari penutupan perdagangan kemarin di level Rp14.057 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah di level Rp14.076. Melemah dari nilai tengah kemarin di level Rp14.015.
Baca juga: Perlu Tahu, Kriteria Uang Rupiah Rusak yang Bisa Ditukar di BI
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, sentimen positif pelaku pasar keuangan yang telah terjadi sejak kemarin terganggu akibat proses peralihan presiden di AS yang kurang mulus.
"Proses peralihan dari Presiden Donald Trump kepada calon penggantinya Joe Biden tampaknya tidak terlalu mulus, karena Trump belum mengakui kemenangan Joe Biden," katanya, hari ini.
Padahal, dia melanjutkan, pelaku pasar keuangan global menyambut baik adanya kabar efektifitas vaksin buatan Pfizer dan BioNTech asal Jerman yang mencapai 90 persen mencegah COVID-19.
"Tapi sampai saat ini Trump masih bersikeras enggan mengakui kekalahan dari Joe Biden yang membuat proses transisi tertunda. Selain itu Trump juga merencanakan aksi unjuk rasa," katanya.
Selain itu, dari dalam negeri, dia mengatakan, pelaku pasar keuangan menganggap bahwa resesi yang terjadi di Indonesia tidak akan berkepanjangan. Terutama tergambar dari data konsumsi yang membaik.
"Ada harapan resesi di Indonesia tidak akan bertahan lama, tanda ke arah sana muncul dari laporan survei konsumen yang dirilis Bank Indonesia yaitu pada Oktober 2020," ujar Ibrahim.
Baca juga: Perlu Tahu, Kriteria Uang Rupiah Rusak yang Bisa Ditukar di BI