September 2020, Kamar Hotel hingga Transportasi Umum Kembali Sepi

Kepala BPS Suhariyanto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Syaefullah

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang transportasi nasional dan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia menurun pada September 2020.

Intip Pesona Hotel di Bali ini yang Raih Penghargaan Hotel Berkelanjutan Terbaik

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, untuk TPK pada September 2020 rata-rata 32,12 persen, turun 21,40 poin jika dibandingkan dengan TPK pada September 2019 yang sebesar 53,52 persen.

Adapun untuk jumlah penumpang turun, baik untuk angkutan udara, laut maupun kereta api. Untuk angkutan udara domestik, pada bulan itu hanya mencapai 1,9 juta orang atau turun 4,60 persen dibanding Agustus 2020.

Membahas Permasalahan Kelas Menengah di Jakarta

Baca jugaJokowi Tekankan Lagi Keseimbangan saat Pandemi agar Ekonomi RI Positif

"Bisa disadari karena jumlah hari September lebih pendek dibandingkan Agustus dan Agustus lalu masih ada long weekend di antaranya dalam rangka liburan Kemerdekaan RI," tutur dia, Senin, 2 November 2020.

Dorong Warga Beralih ke Transportasi Umum, Pramono Bakal Bangun Sistem Ride and Park Tiap 500 Meter di Jakarta

Meski domestik turun tapi jumlah penumpang tujuan luar negeri atau internasional pada bulan itu naik 9,32 persen menjadi 34 ribu orang. Sementara itu, jika dibandingkan September 2019 masih turun 97,86 persen.

Kondisi yang sama juga terjadi untuk jumlah penumpang angkutan laut. Pada September kapal penumpang hanya mengangkut 1,06 juta orang atau turun 3,33 persen dari catatan Agustus sebanyak 1,10 juta orang.

Begitu juga dengan jumlah penumpang angkutan kereta api yang turun 10,53 persen dari 12,77 juta pada Agustus 2020 menjadi 11,43 juta orang pada September 2020. Penurunan terjadi terutama di Jawa, sedangkan Sumatera naik.

Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek, yang merupakan penumpang pelaju atau kereta rel listrik (KRL) Commuter yaitu sebanyak 9,7 juta orang atau 84,68 persen dari total penumpang kereta api.

"Di September ada penerapan kembali PSBB Jakarta. Sehingga bisa dipahami, untuk angkutan kereta api yang sebagian besar dominasi KRL pada September ini turun," ungkap dia. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya