Vaksin COVID-19 Diharapkan Sudah Masuk Indonesia Desember 2020

Menteri Koordinator Perekonomian AIrlangga Hartarto
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto, berharap sejumlah vaksin COVID-19, yang sudah diuji coba klinis di negara lain, sudah bisa masuk Indonesia pada akhir tahun ini.

Ekonomi Kuartal III Tumbuh 4,95 Persen, Begini Jurus Pemerintah Kejar Target 8 Persen

"Dalam hal pengadaan vaksin jadi yang juga sudah dilakukan uji klinis di negara lain itu diharapkan sudah bisa masuk di bulan Desember 2020," kata Airlangga, dikutip dalam video Satgas COVID-19, Jumat 30 Oktober 2020.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian itu juga mengungkapkan pihaknya telah menerima kabar laporan interim dari proses uji klinis di Bandung bahwa pada minggu pertama bulan Desember 2020 mendatang hasilnya sudah bisa dievaluasi.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Meski demikian, Airlangga menegaskan bahwa persetujuan terkait penggunaan vaksin untuk COVID-19, tetap harus melalui evaluasi dan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM.

Karena BPOM akan menjadi wakil pemerintah dalam mengecek terpenuhinya segala prosedur terkait proses uji coba klinis, pada vaksin COVID-19 dari berbagai varian dan produsen tersebut.

Hasil Rapat Jajaran Menteri Ekonomi Prabowo di Hari Minggu, Simak!

"Vaksin itu pintunya ada di Badan POM sebagai FDA (Food and Drug Administration)-nya Indonesia. Dengan demikian tentunya prosedur dari uji klinis harus dipenuhi," ujar Airlangga.

Dengan prosedur yang dipatuhi untuk emergency use authorisation atau otorisasi penggunaan darurat, diharapkan BPOM bisa melakukan evaluasi dengan semua laporan hasil uji coba klinis yang dilakukan di negara lain, termasuk di Brazil.

"Kuncinya tetap dari Badan POM, (bahwa vaksin) dari Sinovac ini ada dalam bentuk jadi dan jumlahnya ada sekitar tiga juta vaksin yang akan masuk secara bertahap," kata Airlangga.

Mantan Menteri Perindustrian itu melanjutkan ada juga yang dalam bentuk bahan baku, yang prosesnya akan diproduksi oleh PT Bio Farma Persero dengan jumlah setara 15 juta dosis vaksin di tahap awal.

"Dengan demikian, tentunya Bapak Presiden mengarahkan bahwa ini akan bisa dimulai saat Badan POM sudah mengeluarkan emergency use authorisation," ujar Menko Airlangga Hartarto. (ren)

Jumlah pasien COVID-19 masih tinggi, maka jangan lupakan 3M: memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan.

#pakaimasker
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu
#satgascovid19

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya