Stimulus Fiskal AS Negatif, Rupiah Tertekan Penguatan Dolar

Rupiah Melemah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Nilai tukar rupiah kembali mulai melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan, Kamis, 22 Oktober 2020. Rupiah bergerak di kisaran atas Rp14.650 per dolar AS.

Rupiah Dibuka Melemah Meski Keyakinan Konsumen Naik di November 2024

Baca Juga: Wishnutama Kucurkan Dana Hibah Rp3,3 Triliun untuk Pariwisata

Di pasar spot, hingga pukul 10.00 WIB, rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.667 per dolar AS. Melemah 0,24 persen dari level penutupan perdagangan kemarin Rp14.632.

4 Negara dengan Nilai Tukar Mata Uang Murah, Cocok Buat Destinasi Liburan Nataru

Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah hari ini di level Rp14.697. Melemah dari nilai tengah kemarin di level Rp14.658.

Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menegaskan, pelemahan itu tidak terlepas dari pembicaraan intens stimulus lanjutan di AS untuk memulihkan ekonominya dari dampak COVID-19.

Rupiah Melemah ke Rp 15.968 per Dolar AS Tertekan Data Pekerjaan AS

"Penguatan rupiah bisa tertahan hari ini karena pembicaraan lanjutan stimulus fiskal AS tidak berjalan mulus yang bisa menunda dikeluarkannya stimulus sesudah pemilu AS,” katanya, hari ini.

Pelaku pasar keuangan, dikatakannya, memandang negatif pembicaraan stimulus tersebut jika terlalu lama. Sebab akan langsung berdampak pada lamanya pemulihan ekonomi AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan, faktor domestik juga memengaruhi tekanan terhadap rupiah hari ini. Terutama berkaitan dengan penyebaran wabah.

"Apalagi pasca-UU Omnibus Law Cipta Kerja banyak aktivitas buruh dan mahasiswa yang turun ke jalan melakukan demonstrasi," kata Ibrahim.

Dia memperkirakan rupiah kemungkinan akan dibuka fluktuatif dan melemah 20 poin hari ini, namun bisa ditutup menguat sebesar 15-50 poin di level Rp14.600-14.650 per dolar AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya