Merger 3 Bank Syariah BUMN Bikin RI Punya Kekuatan Ekonomi Baru
- ANTARA FOTO
VIVA – Pemerintah menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar untuk memaksimalkan ekonomi syariah di masa depan. Oleh karena itu harus ada institusi keuangan syariah yang besar guna dapat memaksimalkan potensi tersebut.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengungkapkan, penggabungan atau merger bank syariah BUMN adalah sebuah amanah yang harus segera direalisasikan. Sehingga manfaatnya bisa cepat dirasakan bagi banyak pihak.
"Ini adalah amanah yang akan membuka kesempatan lebih luas bagi kita semua untuk berguna sebanyak-banyaknya," kata Erick Thohir dalam keterangannya dikutip Kamis 15 Oktober 2020.
Baca juga: Menteri Teten: Warung Tambah Banyak, Persaingan Usaha Makin Ketat
Erick pun berpesan agar para pegawai bank syariah untuk bekerja bersama-sama berlandaskan prinsip-prinsip syariah. Yaitu amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif (AKIDAH). Prinsip itu bisa dijadikan pilar keuangan baru yang jadi kekuatan ekonomi nasional.
Menurut Erick, sebagai negara yang memiliki populasi umat Muslim terbesar di dunia, sudah sepantasnya Indonesia punya bank syariah yang kuat. Dengan adanya rencana merger ini, Indonesia akan jadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
"Kita harus bersatu bahu-membahu ta'awun dan saling menguatkan," katanya.
Langkah menyatukan tiga bank syariah ini akan menjadi tonggak sejarah semua pihak. Erick mengatakan, Indonesia akan memiliki bank syariah terbesar yang bisa memberikan sistem keuangan berkeadilan untuk umat.
Lebih lanjut, menurutnya, bank syariah dengan sistem keadilan dan transparannya telah bertahan di tengah pandemi COVID-19. Bahkan mampu menorehkan kinerja yang positif.
Maka, bagi dia, sistem ini diyakini akan menjadi pilar kekuatan baru ekonomi nasional. "Kita harus bangkit," lanjut Menteri BUMN Erick Thohir. (ren)