Proses Merger Tiga Bank Syariah BUMN Ditarget Rampung Februari 2021

Gedung Bank Syariah Mandiri (BSM).
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA – Ketua Tim Project Management Office sekaligus Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Hery Gunadi, memastikan dalam upaya menggabungkan tiga bank syariah BUMN, saat ini pihaknya masih membenahi aspek perizinan bersama pihak Otoritas Jasa Keuangan. Ketiga bank syariah BUMN yang digabung yakni, Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank BNI Syariah.

BTN Luncurkan Kartu Debit BTN Prospera, Kasih Layanan Keuangan Sesuai Gaya Hidup Nasabah

Hery mengatakan, rencana merger ketiga bank syariah BUMN itu setidaknya baru akan disampaikan secara menyeluruh, pada minggu ketiga Oktober 2020 mendatang.

"Di sekitar minggu ketiga Oktober nanti akan ada announcement merger. Karena saat ini kita masih mengurus aspek perizinan terlebih dahulu ke OJK dan pasar modal," kata Hery dalam telekonferensi, Selasa, 13 Oktober 2020.

COP29, BNI Ungkap Peran Strategis Perbankan Akselerasi Transisi Hijau di Indonesia

Baca juga: 3 Bank Syariah BUMN Merger, Bisnisnya Masuk 10 Besar Dunia

Dia berharap, pada sekitar bulan Februari 2021 mendatang, proses merger secara resmi bagi ketiga bank syariah BUMN itu baru akan benar-benar terjadi.

Donald Trump Menang Pilpres AS, Perbankan Nasional Waspadai Likuiditas Domestik dan Global Makin Tertekan

Hery mengaku, hingga saat ini pihaknya sebagai Tim Project Management Office telah melaporkan seluruh dokumen perusahaan, serta poin-poin perjanjian di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

Karenanya, dia memprediksi bahwa saat semua proses dan mekanisme tersebut rampung pada Februari 2021, maka bank syariah hasil merger itu baru akan resmi terbentuk.

"Untuk itu, dari proses penggabungan ini nantinya akan punya modal yang cukup untuk menangani bisnis yang lebih besar," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Apik Wijayanto memastikan, bank syariah nasional ini nantinya akan mempunyai ruang yang masih sangat besar, karena market share-nya masih relatif kecil.

"Karenanya, dengan pembentukan satu bank syariah yang solid, kuat, dan besar, maka bank hasil merger ini akan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya