Jelang RUU Cipta Kerja Disahkan, 2 Pentolan Serikat Buruh Temui Jokowi

Andi Gani (kiri) saat bertemu Presiden Joko Widodo, di Istana Bogor.
Sumber :
  • VIVAnews/Agus Rahmat

VIVA – Dua pentolan konfederasi serikat pekerja atau buruh datang menemui Presiden Joko Widodo, di Istana, Jakarta, Senin, 5 Oktober 2020. Pertemuan itu diketahui jelang putusan pengesahan Rancangan Undang-undang Cipta Kerja oleh DPR.

Esemka Muncul Lagi, Langsung Gemparkan Jagat Media Sosial Usai 'Hilang' 2 Tahun

Kedua pentolan buruh itu adalah Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea serta Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. Pantauan VIVA, keduanya sama-sama mengenakan batik lengan panjang dalam pertemuan itu

Baca juga: Obat Racikan BUMN Farmasi untuk Tangani Pasien COVID-19 Siap Digunakan

Jokowi Touring Singkat di Solo Bareng Legend

Ketika dikonfirmasi Andi Gani menyebutkan undangan dari Istana datang dari tadi malam. Dia pun mengatakan akan membahas Ombnibus Law RUU Cipta kerja. "Tadi malam (dihubungi)," kata Andi Gani.

Sekadar diketahui, buruh menggelar aksi demonstrasi menolak RUU Cipta Kerja yang disebut-sebut akan disahkan pada Kamis, 8 Oktober 2020. Namun belakangan, menurut isu yang berkembang, pada hari ini di Sidang Paripurna bakal diambil keputusan tingkat II RUU Cipta Kerja.

Perdana, Jokowi Touring Naik Motor Custom Bareng Legend Riders Usai Pensiun

Kepolisian pun diketahui tidak mengeluarkan surat izin keramaian kepada elemen buruh yang berencana melakukan aksi unjuk rasa. Kegiatan itu pun rencananya akan digelar di beberapa tempat se Indonesia dan pusatnya di kawasan depan Gedung DPR/MPR RI.

Pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka

Pengamat: 100 Hari Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran di Bawah Bayang-bayang Jokowi

Pengamat politik menilai 100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran masih dipengaruhi bayang-bayang Jokowi, dengan tantangan besar di sektor ekonomi dan ketahanan pangan.

img_title
VIVA.co.id
29 Januari 2025