Investasi Hampir US$20 miliar, UEA Naksir Energi Terbarukan di RI
- Biro pers Istana.
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah Uni Emirat Arab berencana untuk merealisasikan penanaman modalnya di Tanah Air dengan nilai hampir mencapai US$20 miliar.
Dari total angka investasi yang akan direalisasikan itu, Luhut mengakui bahwa sektor energi, khususnya energi terbarukan, menjadi salah satu incaran para konglomerat Abu Dhabi untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Jika sebelumnya pemerintah Abu Dhabi banyak berinvestasi di sektor agrikultur, Luhut mengatakan bahwa saat ini mereka akan berinvestasi di sektor minyak, dan rencana membangun kilang minyak di Indonesia untuk masuk ke segmen ritel.
"Kemudian mereka juga mau masuk ke sektor energi solar panel di Danau Cirata, dengan kapasitas sekitar 146 Megawatt," kata Luhut dalam telekonferensi, Kamis, 1 Oktober 2020.
Baca: Luhut: Investasi UEA di RI Tertinggi Dibanding Negara Islam Lainnya
Luhut mengaku melihat adanya pola perubahan investasi yang cerdik di antara negara-negara Timur Tengah, khususnya seperti yang dilakukan oleh UEA ini. Karena mereka sadar bahwa ke depan bisnis minyak tidak lagi mampu menjadi andalan, maka mereka berencana untuk mengalihkan investasinya dari sektor energi fosil ke sektor energi terbarukan, misalnya energi angin, solar panel, hydropower, dan lain-lain.
Karenanya, Luhut menilai hubungan kerja sama di berbagai bidang yang telah dijalin baik antara pemerintah RI dengan UEA merupakan modal awal yang cukup cemerlang untuk menggaet beragam potensi investasi mereka di Tanah Air.
Sebab, berbagai potensi dari energi terbarukan yang dimiliki Indonesia kini seakan menemukan peluang besarnya di hadapan modal dan minat bisnis dari pemerintah UEA.
"Jadi kerja sama investasi dengan Uni Emirat Arab ini kita lihat sudah sangat baik, dan ini adalah peluang yang betul-betul sangat luar biasa untuk membangun Indonesia agar bisa lebih maju ke depan," ujarnya. (ase)