BPS Kirim Sinyal Waspada, Inflasi Inti Terendah Sejak Pertama Dicatat
- VIVA.co.id/ Syaefullah
VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan sinyal pada Pemerintah untuk waspada dengan realisasi inflasi inti yang terus mengalami penurunan tahun ini. Bahkan pada September 2020 angkanya terendah sejak pertama kali dicatat pada 2004.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan Bank Indonesia bersama BPS pertama kalinya mencatat inflasi inti pada 2004. Sementara itu, inflasi inti pada September 2020 hanya mencapai 1,86 persen secara tahunan.
"Jadi itu pertama kali inflasi inti dan pada September ini terendah sejak 2004, ketika pertama kali kita hitung inflasi inti," kata dia saat konferensi pers, Kamis 1 Oktober 2020.
Baca juga: Minta Industri Patuhi Protokol Corona, Menperin: Karyawan Aset Penting
Suhariyanto menjelaskan, inflasi inti tahun ini tercatat mulai turun pada Maret 2020, atau sejak Pandemi COVID-19 muncul di Indonesia. Pada saat itu inflasi inti sebesar 2,87 persen secara tahunan.
Padahal, sepanjang 2019, inflasi inti cenderung stabil bergerak di kisaran 3 persen. Pada Maret 2019 inflasi inti sebesar 3,03 persen secara tahunan, kemudian September 2019 menjadi 3,32 persen.
"Perlu diwaspadai inflasi inti turun sejak Maret, tadi sebesar 1,86 persen, itu rendah yang menunjukkan daya beli kita masih sangat-sangat lemah. Itu yang perlu diwaspadai," tegas dia.
Sebagai informasi, Bank Indonesia mendefinisikan inflasi inti sebagai komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten di dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor fundamental.
Faktor fundamental itu diantaranya interaksi permintaan-penawaran, lingkungan eksternal seperti nilai tukar, harga komoditi internasional dan inflasi mitra dagang serta ekspektasi Inflasi dari pedagang dan konsumen. (ren)