PUPR Klaim Proyek Jalan Tol Pondok Aren-Serpong Serap 1.000 Pekerja

Pengerjaan Proyek Jalan Tol.
Sumber :
  • ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperkirakan sebanyak 1.000 orang pekerja dapat terserap dari tiga pekerjaan konstruksi di jalan Tol Pondok Aren-Serpong yang saat ini sedang dikerjakan.

Masa Tenang Pilkada, Car Free Day di Sudirman-Thamrin Tidak Diberlakukan pada 24 November 2024

Baca Juga: Penampakan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai yang Ada Terowongan Gajah-nya

"Tiga pekerjaan konstruksi di Tol Pondok Aren-Serpong ini bisa menyerap lebih dari 1.000 pekerja, tentu ini hal yang menggembirakan,” ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian dikutip dari Antara, Kamis, 1 Oktober 2020.

Polisi Tetapkan 4 Orang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Anak yang Dituduh Curi Uang di Tangerang

Hedy menuturkan, dalam upaya mengatasi dampak ekonomi dari pandemi COVID-19, Kementerian PUPR terus mendorong kegiatan infrastruktur terus berjalan. Hal ini diharapkan bisa menjadi salah satu sektor yang dapat membantu masyarakat.

Kementerian PUPR bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Bintaro Serpong Damai memulai tiga pekerjaan proyek konstruksi di Tol Pondok Aren – Serpong dalam rangka mengatasi kemacetan dan banjir di Tangerang Selatan.

Dapat Hibah 5 Juta Blangko dari Kemendagri, Pemprov Jakarta Jamin Cetak KTP Kini Hanya 15 Menit

Tiga pekerjaan tersebut adalah pertama, proyek konstruksi tidak sebidang ramp junction Serpong dengan exit ramp Pamulang untuk mencegah potensi kecelakaan.

Kedua, konstruksi penanganan banjir KM 8 untuk mencegah terjadinya banjir yang disebabkan adanya persilangan dengan Kali Cibenda sehingga terjadi penyempitan sungai menuju Situ Parigi dan penurunan kapasitas saluran air di bawah jalan tol.

Ketiga, konstruksi tidak sebidang akses on ramp Rawa Buntu pada Jalan Tol Ruas Pondok Aren – Serpong untuk menghilangkan pertemuan kendaraan yang keluar dari Tol Pondok Aren – Serpong dan yang akan masuk jalan tol. Selain itu juga untuk mengatasi kemacetan akibat aktivitas penumpang/kendaraan di Stasiun Rawabuntu.

Pada pekerjaan infrastruktur Kementerian PUPR menekankan empat hal. Pertama masalah kualitas di mana spesifikasi harus sesuai dengan kontrak.

Kedua masalah keamanan. Diharapkan ada rencana yang jelas dari pelaksana di lapangan agar dapat mencapai zero accident. Ketiga masalah kesehatan. Para pekerja di lapangan diharapkan bisa disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Keempat masalah lingkungan, diharapkan ada rencana supaya saat konstruksi berlangsung tidak terjadi banjir baik di tol maupun yang berdampak ke pemukiman masyarakat. (ant/ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya