Pengusaha Tegaskan Vaksin Corona Obat Paling Ampuh Pulihkan Ekonomi

Petugas menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Bandung
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Pengusaha masih menggantungkan harapan pemulihan ekonomi Indonesia dari keberadaan vaksin Virus Corona atau COVID-19. Vaksin yang tengah disiapkan pemerintah dianggap jawaban yang paling ampuh untuk menyelesaikan pandemi dan juga masalah ekonomi yang ditimbulkan. 

Respons Pengusaha soal Rencana Tax Amnesty Jilid III

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) Provinsi DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, mengungkapkan, uji klinis fase tiga calon vaksin Corona hasil kolaborasi BUMN farmasi dan Sinovac memberikan harapan baru bagi pengusaha.

Menurut Sarman, PT Bio Farma yang mampu memproduksi vaksin COVID-19 sebanyak 250 juta dosis per tahun pada akhir 2020 bisa memberikan kepastian terhadap perekonomian agar bisa kembali diakselerasi.

Apindo Pastikan Pengusaha Taati Aturan Upah Lembur Pekerja yang Masuk saat Pilkada

Baca jugaTok, Tarif Bea Materai Jadi Rp10.000 Mulai 1 Januari 2021

"Kehadiran vaksin COVID-19 menjadi angin segar dan secercah harapan untuk memberikan garansi dari ketidakpastian ini kepada dunia usaha," ungkap Sarman di Jakarta, Selasa, 29 September 2020.

Apindo Apresiasi Rencana Pemerintah Tunda PPN 12 Persen

Terkait dampak pandemi, Sarman menegaskan bahwa pengusaha sudah menyiapkan langkah menghadapi situasi resesi ekonomi. Diharapkan, depresi ekonomi yang lebih besar akibat penanganan wabah yang berkepanjangan tidak terjadi.

Karena itu, ketersediaan vaksin dianggapnya akan direspons positif oleh pasar modal, diiringi penguatan psikologi pengusaha, dan masyarakat terhadap pemulihan ekonomi. Dia mendukung seluruh langkah pemerintah menghadirkan vaksinasi.

"Jika mengandalkan kesadaran masyarakat untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan akan memakan waktu yang panjang. Maka vaksin ini adalah jawaban yang paling ampuh. Lebih cepat vaksinasi COVID-19 akan lebih baik, itu harapan pengusaha," tutur dia.

Sementara itu, pakar kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menambahkan, penjajakan kerja sama vaksin dengan banyak produsen farmasi dunia yang dilakukan pemerintah bisa mendorong efektivitas penggunaan vaksin dari berbagai asal negara.

"Karena selama ini yang masuk ke Indonesia yang diujicobakan ke relawan itu yang dari Tiongkok. Sekarang yang dari Korea dan teman-temannya, ini supaya ada pembanding, nanti efektif yang mana, paling manjur, paling mujarab yang mana,” ungkapnya.

Menteri BUMN Erick Thohir yang juga ketua pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional baru-baru ini bertandang ke Korea Selatan untuk menjajaki kerja sama terkait vaksin.

Selain itu, penjajakan kerja sama dilakukan dengan perusahaan farmasi dunia lainnya seperti Genexine, CanSino, AstraZeneca, Pfizer, Johnson & Johnson, dan Novafax. Kerja sama sudah dilakukan antara Bio Farma dengan Sinovac dari China dan Kimia Farma dengan G42 dari Uni Emirat Arab. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya