Otomatisasi Layanan, Bos BCA Tegaskan Tak PHK Karyawan

Presdir PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiatmadja
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Audy Alwi

VIVA – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja buka-bukaan terkait kondisi perbankan saat ini. Terutama di tengah dampak tekanan ekonomi akibat pandemi Virus Corona atau COVID-19.

Peraturan Baru Jam Kerja Karyawan Berlaku di Seluruh Indonesia, Simak Ketentuannya!

Jahja mengungkapkan, perbankan kini sangat ditekan oleh perkembangan zaman untuk melakukan transformasi ke arah teknologi digital. Karenanya, terdapat jenis pekerjaan bank yang akan lenyap.

"Mungkin dari 100 bank lebih di Indonesia tidak semuanya sanggup atau berat secara advance masuk di digital payment. Tapi yang it's a must adalah digitalisasi internal," kata dia dalam webinar, Selasa, 29 September 2020.

Terpopuler: Sosok Andi Ibrahim Pelaku Utama Pabrik Uang Palsu di UIN, Linda Tahan Gaji Karyawan Roti

Baca juga: Bagi-bagi Hadiah ke Nasabah, BTN Incar Dana Murah Rp3,7 Triliun

Dia mengakui bahwa teknologi digital saat ini sudah menggantikan peranan sumber daya manusia di BCA sendiri. Terutama untuk jenis pekerjaan back office yang selalu ada di setiap cabang.

Pentingnya Model Kompetensi dalam Pengembangan Tenaga Kerja

"Sekarang ini tidak perlu, tidak ada orang yang melakukan itu. Semuanya sudah automation. Untuk back office processing ya di setiap cabang kita kan ada, nah ini sebagian besar sudah automation," tutur dia.

Akan tetapi, dia memastikan, proses perubahan di jenis pekerjaan tersebut tidak selalu diikuti dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dia mengaku lebih cenderung melakukan transformasi manusianya ketimbang memecat.

"Ini yang kemarin sampai timbul isu kita akan PHK. Enggak, kita tidak akan PHK. Kita akan coba transformasi tetapi pekerjaannya itu hilang, pekerjaan back office di setiap cabang itu hilang," ujar Jahja.

Back office sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk jenis pekerjaan yang bertugas mengurusi pembukuan atau hal-hal yang sifatnya administratif, maupun urusan rumah tangga perusahaan.

George Sugama Halim (35), yang merupakan anak dari pemilik toko roti, masih menjalani pemeriksaan kejiwaan di rumah sakit tersebut.

Dugaan Penganiayaan Pegawai Toko Roti, George Masih Jalani Tes Kejiwaan di RS Polri

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yandokpol) RS Polri, Kombes Hery Wijatmoko mengungkapkan bahwa George Sugama Halim (35), yang merupakan anak dari pemilik toko roti mas

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024