Di Tengah Pandemi, Airlangga: Pemulihan Ekonomi RI Mengarah Positif
- Repro video.
VIVA – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, memasuki masa adaptasi kebiasaan baru, pemulihan ekonomi Indonesia menunjukkan perbaikan ke arah yang positif. Hal ini terlihat dari penguatan berbagai indikator seperti penguatan indeks pasar modal dan apresiasi nilai tukar rupiah, perbaikan PMI manufaktur, kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen, dan penjualan ritel.
Baca Juga: Tanah Abang Menjadi Kawasan Paling Banyak Pelanggar Aturan PSBB
Menurut Airlangga, dengan kondisi saat ini, pemerintah Indonesia optimistis dengan langkah-langkah yang akan dilakukan dapat mencegah perekonomian terkontraksi lebih dalam lagi dan mempercepat pemulihannya.
"Pemerintah Indonesia telah menyiapkan strategi, dan menetapkan berbagai kebijakan dan program, untuk tetap menggerakkan ekonomi, menjaga sumber penghasilan masyarakat, namun dengan tetap mengedepankan kepatuhan terhadap protokol kesehatan," kata Airlangga dalam keterangannya, Selasa 29 September 2020.
Ketua umum DPP Partai Golkar ini juga mengungkapkan, Indonesia dapat mengambil pelajaran dari China. Sebab, China berhasil menekan kasus COVID-19 dengan efektif sekaligus dapat mencapai pemulihan ekonomi dengan cepat.
"Terbukti China mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif di kuartal II lalu, sebesar 3,2 persen. Pada bagian lain, konsep 'Belt and Road Initiatives' yang diluncurkan oleh China, juga banyak negara yang tertarik untuk bekerja sama," ujar Airlangga.
Bagi Indonesia, konsep ini sejalan dengan yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia, yaitu Poros Maritim Dunia. Konsep ini adalah upaya pemerintah untuk memperkuat persatuan Indonesia, sekaligus meningkatkan dan menyejahterakan rakyat Indonesia.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar bidang Hubungan Luar Negeri, Dave Akbarshah Laksono, mengatakan, kerja sama pemerintah Indonesia dan Tiongkok selama ini sudah menguntungkan kedua pihak. Dave menilai Belt and Road Initiative adalah salah satu langkah strategis guna mempercepat kerja sama ekonomi kedua negara.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar itu juga mengapresiasi kerja sama vaksin antara Sinovac dan Bio Farma guna mempercepat temuan vaksin untuk mencegah wabah COVID-19.
Namun, kerja sama ini, kata Dave Laksono, tidak hanya sampai pada pandemi ini. Diharapkan ke depan juga terus dapat terjalin kerja sama, khususnya dalam hal menghadapi persoalan pandemi yang bisa saja terjadi di lain waktu.
"Pertukaran informasi dan kerja sama penelitian akan didorong terus ke depan bagi Tiongkok dan Indonesia agar negara-negara Asia mampu menemukan vaksin maupun pencegahan dari virus-virus yang berpotensi menjadi pandemi di masa depan serta mampu melindungi masyarakat seluruh dunia," tutur Dave. (art)