Asyik, Insentif Tenaga Kesehatan Corona Bakal Cair Sebulan Sekali

Sejumlah tenaga kesehatan menggunakan alat pelindung diri lengkap saat jam pertukaran shift di rumah sakit rujukan COVID-19 RSUD Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (13/7/2020).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fauzan

VIVA – Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) mengakui bahwa serapan anggaran kesehatan masih rendah. Hingga saat ini anggaran itu baru cair sebesar Rp18,45 triliun dari total Rp84,02 triliun. 

Insentif Mobil Hybrid Toyota Buatan Indonesia Dorong Pasar Kendaraan Ramah Lingkungan

Sekertaris I KPC-PEN, Raden Pardede, menjelaskan, kondisi itu disebabkan pencairan anggaran yang dilakukan Kementerian Kesehatan untuk program tersebut dilakukan tiga bulan sekali. Bukan satu bulan sekali seperti program lainnya.

"Sekali tiga bulan. Jadi berdasarkan itu Kemenkes ternyata akan mengucurkan nanti anggaran kesehatan lebih cepat di Oktober dan Desember dalam jumlah besar sekali. Jadi penyerapan anggaran kesehatan bisa 96 persen," kata Raden dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 23 September 2020.

Pelaku Usaha yang Sewa Tenant di IKN Nusantara Bebas Pajak

Baca jugaRI Masuk Jajaran Negara ASEAN yang Lambat Genjot EBT, Ini Solusinya

Kata dia, Kementerian Kesehatan juga akan mempercepat pencairan insentif bagi tenaga kesehatan dari yang biasanya dicairkan tiga bulan sekali menjadi sebulan sekali. Hal tersebut akan semakin membuat serapan anggaran kesehatan akan lebih cepat dari saat ini.

Sah, Sri Mulyani Perpanjang Insentif PPN dan PPnBM Kendaraan Listrik untuk 2025

"Insentif tenaga kesehatan akan diperlancar yang sebelumnya sekali tiga bulan ke depan jadi sekali sebulan. Jadi akan cukup lancar nanti ini tingkat penyerapan untuk anggaran kesehatan, meningkat signifikan," tutur Raden.

Selain itu, Raden melanjutkan, percepatan serapan anggaran kesehatan akan didorong oleh momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Sebab, dalam program itu dialokasikan anggaran untuk menjalankan protokol kesehatan selama pilkada.

Anggaran tersebut terutama akan digelontorkan bagi daerah yang saat ini masuk berkategori zona merah. Khususnya akan digunakan untuk tracing, testing, dan treatment maupun pengadaan tempat-tempat perawatan. 

"Jadi meskipun memang sekarang masih Rp18 triliun, akan terjadi percepatan termasuk anggaran yang disediakan dalam rangka menyambut nanti pilkada ini. Jadi ada daerah-daerah yang terkena cukup signifikan yang kita sebut zona merah," tutur dia. (art)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Sederet Insentif Pemerintah Genjot Konsumsi Masyarakat Periode Ramadan 2025

Pemerintah akan memberikan suntikan insentif untuk mendorong konsumsi rumah tangga saat periode Ramadhan dan Lebaran 2025.

img_title
VIVA.co.id
27 Februari 2025
img-logo
img-logo

Bantu kami untuk memperbaiki kualitas siaran TvOne dengan mengisi survey berikut