Dokumen Rahasia Bank Bocor, Begini Cara Korea Utara Cuci Uang di AS

Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un
Sumber :
  • Asia Nikkei Review

VIVA – Di tengah sanksi ekonomi yang melanda Korea Utara, ternyata ada upaya yang terbilang cukup rumit dilakukan negara itu untuk melakukan pencucian uang. Upaya itu terbongkar dan telah dilakukan bertahun-tahun lamanya di Amerika Serikat.

Pejabat AS: Ratusan Tentara Korea Utara Tewas Saat Bertempur Melawan Ukraina

Baca Juga: Gaet Oracle dan Walmart, Trump Beri Restu TikTok Operasi di AS

Dikutip dari CNBC, pada Senin, 21 September 2020, dijelaskan bahwa berdasarkan dokumen bank rahasia yang ditemukan bahwa Korea Utara melakukan skema pencucian uang sangat panjang dengan menggunakan perusahaan cangkang dan bantuan dari perusahaan China yang memindahkan uang melalui bank-bank terkemuka di New York.

Gila, Pasukan Rusia Bakar Muka Tentara Korut untuk Hilangkan Bukti

Transfer kawat dari perusahaan yang terkait dengan Korea Utara dengan kepemilikan buram kadang-kadang datang dalam waktu singkat, hanya beberapa hari atau jam, dan jumlah yang ditransfer sangat besar dan tanpa alasan komersial yang jelas.

Graham Barrow, pakar anti pencucian uang yang berbasis di London, mengatakan jenis transaksi ini adalah bendera merah, dan semua merupakan ciri khas dari upaya untuk menyembunyikan asal usul uang tunai ilegal.

Presiden Ukraina Bagikan Video Tentara Rusia Bakar Tentara Korut yang Tewas

Kumpulan dokumen bank rahasia ini beri gambaran yang langka tentang bagaimana Korea Utara dan pemain nakal memindahkan uang melintasi perbatasan meskipun ada sanksi internasional yang dirancang memblokir akses Pyongyang ke sistem keuangan global.

Pencucian uang oleh organisasi yang terkait Korea Utara diperkirakan berjumlah lebih dari US$174,8 juta selama beberapa tahun. Transaksi tersebut melalui bank-bank AS, termasuk JPMorgan dan Bank of New York Mellon.

“Secara keseluruhan, Anda benar-benar memiliki apa yang sejujurnya, tampak seperti serangan bersama oleh Korea Utara untuk mengakses sistem keuangan AS dalam jangka waktu yang lama melalui berbagai jalan berbeda dengan cara yang cukup canggih,” kata mantan pejabat di Departemen Keuangan yang menangani sanksi Korea Utara, Eric Lorber.

Adapun dokumen yang bocor adalah bagian dari File FinCEN, sebuah proyek kolaborasi dengan gabungan Jurnalis Investigasi Internasional, BuzzFeed News, NBC News, dan lebih dari 400 jurnalis di seluruh dunia.

Kolaborasi ini memeriksa cache dari laporan rahasia aktivitas mencurigakan yang diajukan oleh bank ke Departemen Keuangan. Lalu, jaringan penegakan kejahatan keuangan, yang dikenal sebagai FinCEN, serta dokumen investigasi lainnya yang bocor diperoleh oleh BuzzFeed. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya