Angkasa Pura II Sebut 75 Persen Penumpang Pesawat Tak Terpengaruh PSBB
- Sherly/VIVAnews
VIVA – PT Angkasa Pura II memperkirakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di DKI Jakarta, tidak akan berdampak signifikan terhadap jumlah pergerakan penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan, masih banyak calon penumpang yang dipastikan tidak akan membatalkan perjalanan pesawatnya karena penerapan PSBB secara ketat tersebut.
"Hingga 75 persen responden mengaku tidak akan membatalkan rencana perjalanan dengan pesawat, dan tetap akan bepergian," kata Awaluddin dalam keterangan tertulisnya, Senin 14 September 2020.
Baca juga: Mahfud Sebut Ada yang Bikin PSBB Total Anies di Jakarta Seolah Gawat
Selain itu, 88 persen responden mengaku telah terinformasi bahwa PSBB akan kembali diterapkan di Jakarta. Namun, masih ada responden yang tidak mengetahui (5 persen) dan juga tidak mengikuti perkembangan (7 persen) terkait hal tersebut.
"Cukup banyak responden yang sudah mengetahui penerapan PSBB ini, dalam artian mungkin mereka sudah memiliki berbagai persiapan termasuk terkait dengan perjalanan menggunakan pesawat," kata dia.
Sementara itu, terdapat juga responden yang akan merencanakan ulang penerbangannya (19 persen), dan ada pula yang akan membatalkan penerbangan mereka (6 persen) terkait pemberlakuan PSBB Jakarta tersebut.
"Ini memberikan sinyal bahwa memang penerapan PSBB Jakarta tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan penumpang pesawat," ujar Awaluddin.
Hasil survei juga menunjukkan, 89 persen responden yakin bahwa pihak Bandara Soekarno-Hatta telah menerapkan protokol kesehatan yang mendukung PSBB DKI Jakarta.
Namun, ada juga responden yang menyatakan penerapannya belum sesuai (9 persen), bahkan ada juga yang menyatakan tidak sesuai sama sekali (2 persen).
Terakhir, 62 persen responden menyatakan bahwa PSBB DKI Jakarta diperkirakan memengaruhi rencana penerbangan. Terkait dengan durasi lamanya perjalanan, jumlah orang yang bepergian, tujuan penerbangan, dan lain sebagainya.
"Terdapat responden yang menyatakan PSBB Jakarta tidak berpengaruh terhadap rencana penerbangan mereka (23 persen), dan responden yang merasa biasa saja (15 persen)," ujarnya. (art)