Anies Mau PSBB Total DKI, IHSG Diprediksi Lanjutkan Pelemahan

Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan IHSG di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG memerah di level 4.757 pada pembukaan perdagangan Jumat 11 September 2020. Posisi itu melemah 134 poin atau 2,75 persen, dibanding penutupan perdagangan Kamis 10 September 2020 di level 4.891.

IHSG Ditutup Terkoreksi Tipis ke Level 7.065, Saham KLBF hingga MAPI Melonjak

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi, IHSG masih berpotensi mencoba bertahan kuat di atas level 4.820. Selain itu, mencoba kembali bergerak di atas level 4.900 pada perdagangan hari ini.

"Potensi rebound ada, namun tekanan jual masih cukup besar," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Jumat 11 September 2020.

IHSG Sesi I Ditutup Datar, Saham BRPT hingga Telkom Sumringah Jelang Natal

Baca Juga: IHSG Terguncang PSBB Total, Wagub Riza: Utamakan Keselamatan Warga

Lanjar menjelaskan, rencana Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta yang akan memberlakukan PSBB total dengan dasar penyebaran COVID-19 yang semakin tidak terkendali, direspons negatif oleh pemilik ekuitas. Ada alasan kekhawatiran kinerja bisnis perusahaan yang terhambat.

Dibuka Menghijau, IHSG Berpotensi Menguat Menuju Level 7.132

"Kami perkirakan IHSG berpotensi mencoba bertahan kuat di atas level 4.820 dan mencoba kembali bergerak di atas 4.900, dengan support-resistance 4.800-4.950," ujarnya.

Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini seperti antara lain yakni BBTN, BBRI, BMRI, BBCA, KLBF, PGAS, TLKM, dan JSMR.

Sementara itu, secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji, menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.778,71 hingga 4.865,27.

"Sementara resistance pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.975,54 hingga 5.097,14," kata Nafan.

Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI mulai menunjukkan oversold atau jenuh jual.

"Di sisi lain, IHSG akan menguji MA 120 terlebih dahulu, sehingga potensi rebound ke depannya tetap terbuka lebar," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya