Kembangkan Wisata Labuan Bajo, PUPR Buka Akses Jalan ke Tana Mori
- VIVA/Dusep Malik
VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus mempersiapkan sarana dan prasarana Labuan Bajo menjadi kawasan pariwisata baru berkelas internasional. Hal itu dilakukan meski Indonesia dilanda pandemi virus Corona atau COVID-19.
Baca Juga: Cek Proyek KSPN Labuan Bajo, Luhut: NTT Tak Akan Miskin Lagi
Salah satu sarana dan prasarana yang saat ini sedang dikebut penyelesaiannya adalah pembangunan jalan akses menuju kawasan wisata baru yaitu Tana Mori di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Kawasan ini dikebut penyelesaiannya karena diminta khusus oleh Presiden Joko Widodo. Dan rencananya akan dijadikan lokasi ASEAN Leader Meeting yang akan berlangsung pada 2023.
Sebelumnya, kawasan ini masih sangat terpencil tapi memiliki pemandangan wisata yang tak kalah menarik dari wisata lainnya di Labuan Bajo. Untuk menuju lokasi Tana Mori dahulu hanya bisa diakses melalui jalan kampung atau menggunakan jalur laut.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mengatakan, Tana Mori akan dikerjakan kementeriannya pada 2021 dan 2022. Kementerian akan membangun jalan akses dan jembatan sepanjang 30 kilometer.
Menurut dia, untuk pembangunan tahap I atau pada 2021, Kementerian PUPR akan menganggarkan sekitar Rp375 miliar. Terdiri atas peningkatan struktur jalan Labuan Bajo-SP Kenari sepanjang 14,6 kilometer dan SP Kenari-Golo Mori sepanjang 15,4 kilometer.
Kemudian, pada 2022, PUPR juga akan melakukan pengembangan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Golo Mori dengan estimasi biaya mencapai Rp425 miliar, yang meliputi pembangunan jalan, trotoar, dan landscape premium standar.
"Kami akan programkan Tana Mori 2021-2022, itu ada 30 kilometer. Dan nanti kami akan lebarkan jalan sesuai standar nasional, kira-kira satu tahun selesai. Dalam kawasan akan diisi hotel-hotel," ujar Basuki, di Labuan Bajo, Jumat 11 September 2020.
Kemudian, untuk pengembangan infrastruktur KEK Tana Mori tersebut, Basuki mengatakan, akan dikerjakan oleh ITDC. Dan untuk bentuk kawasan akan mencontoh Nusa Dua, Bali, yang sudah ada saat ini.
Tiga Hotel Bintang Lima
Sementara itu, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan, untuk pengembangan Golo Mori atau Tana Mori, pihaknya akan menjadi penanggung jawab pengembangan kawasan.
Menurut dia, usai pembukaan akses oleh Kementerian PUPR, pihaknya akan secara bertahap menyediakan sarana pendukungnya seperti penginapan, air, dan telekomunikasi. Semua itu, secara bertahap akan berjalan.
"Sekarang kita sudah lihat ada tiga hotel yang bersedia masuk, dan kami mau coba bertemu dengan mereka. Untuk namanya saat ini belum bisa bilang, tapi yang jelas ini hotel bintang lima yang tertarik," ujarnya. (art)