Soal Harga Vaksin COVID-19, Erick Thohir Akui Semua Tergantung Penjual

Menteri BUMN Erick Thohir
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA – Ketua Komite Pelaksana Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Tohir mengatakan, terdapat dua jenis vaksin yang saat ini tengah dipersiapkan oleh pemerintah.

Erick Thohir Nyatakan Mundur dari Jabatan Ketum PSSI Jika Pemain Timnas Indonesia Bilang Ini

Pertama adalah vaksin yang bersifat gratis dengan peruntukkan bagi masyarakat yang terdaftar di BPJS Kesehatan, dan kedua adalah vaksin berbayar bagi masyarakat mampu.

Untuk harga dari vaksin berbayar tersebut, Erick memastikan bahwa penetapan harga ditentukan oleh perusahaan asal China, yakni Sinovac, sebagai pihak yang memproduksinya. 

Erick Thohir Sampai Dihubungi Thom Haye Usai Sebut Bakal Mundur sebagai Ketum PSSI: Saya Di Sini Untuk..

Baca Juga: Tiga Bulan Anjlok, Kepercayaan Konsumen Kembali Naik pada Agustus 2020

"Yang menetapkan harga bukan saya, tapi penjualnya. Jadi tergantung masing-masing penjual, karena kalau soal harga itu dinamikanya memang tinggi," kata Erick dalam telekonferensi, Kamis, 3 September 2020.

Media Asing Remehkan Mimpi Erick Thohir Bawa Timnas Indonesia ke Ranking 50 FIFA: Mustahil

Erick mengandaikan, apabila nantinya harga vaksin berkisar antara US$5 sampai US$10, maka hal itu pastinya merupakan keputusan dari pihak pabrik vaksin tersebut, dalam hal ini adalah Sinovac.

Meski nantinya terdapat perbedaan harga untuk sejumlah klasifikasi atau alasan tertentu, Erick memastikan bahwa kualitas vaksinnya akan tetap sama.

"Jadi walaupun harganya berbeda, namun kalau ditanya soal kualitas, pasti bagus. Karena kan sudah uji klinis ketiga dan kualitasnya sama," ujar Erick.

Selain itu, Erick juga berharap vaksin merah putih yang saat ini tengah dikembangkan oleh pemerintah, nantinya bisa berhasil secara klinis hingga layak diproduksi.

Karena, dengan demikian pemerintah akan bisa menentukan harga dari vaksin merah putih tersebut, sebagai produk yang diproduksi sendiri di Tanah Air.

"Mungkin cara memikirkannya lebih mahal karena kapasitas produksinya lebih. Nah, untuk itu, kita ingin membuat vaksin merah putih supaya kita bisa tentukan sendiri harganya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya