Bumi Resources Jaga Kinerja Pendapatan Operasional

PT Bumi Resources Minerals Tbk.
Sumber :
  • Dokumentasi PT Bumi Resources Minerals Tbk.

VIVA – PT Bumi Resources Tbk atau "BUMI" menyampaikan laporan keuangan semester I-2020. Laporan ini dengan catatan rugi bersih yang diatribusikan kepada BUMI sebesar US$86,1 juta dibandingkan laba bersih sebesar US$80,7 juta pada semester I-2019.

Ekspor Batu Bara dan Besi-Baja RI Moncer di November 2024, CPO dan Turunannya Anjlok

Director & Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava menjelaskan hal ini disebabkan oleh realisasi harga batu bara pada semester I-2020, yang mengalami penurunan tajam sebesar 12 persen.

"Karena permintaan batubara yang tidak stabil dari Cina, India, dan sebagian besar Asia," kata Dileep dalam keterangan resminya, Selasa 1 September 2020.

Gus Miftah Tolak Uang Ceramah Rp75 Juta karena Dianggap Terlalu Murah

Dileep menjelaskan, tidak stabilnya permintaan batu bara dari sejumlah negara tersebut, dipicu dampak pandemi COVID-19 sebagai faktor utamanya.

Namun, Dileep mengatakan penjualan di semester I-2020 tetap stabil dari semester I-2019. Meskipun di tengah kondisi pasar yang merugikan.

Low Tuck Kwong Bagi-bagi Cuan, BYAN Siap Tebar Dividen Interim Rp 4,75 Triliun, Simak Jadwalnya!

Dia mencatat, realisasi harga penjualan batu bara mengalami penurunan sebesar 12 persen ke level US$46,9 per ton (dari sebelumnya US$53,2 per ton di semester I-2019). Kondisi ini selaras dengan penurunan pendapatan bruto.

Pun, volume penjualan tercatat masih stabil di angka 41,2 MT, yang terdiri atas penjualan KPC sebesar 29,5 MT atau mengalami penurunan 2 persen dibandingkan semester I-2019. Lalu, Arutmin sebesar 11,6 MT atau meningkat sebesar 2 persen year-on-year.

Namun, Dileep memastikan perseroan masih dapat menjaga kinerja pendapatan operasional. Meskipun sektor batubara masih belum kondusif dan pandemi COVID-19 masih terus berlanjut.

Selain itu, Harga Pokok Penjualan mengalami penurunan sebesar 7 persen menjadi US$1.733,8 juta di semester I-2020. Angka ini jelas menurun dibandingkan US$1.867,1 juta di semester I-2019. 

Inventori akhir relatif stabil pada 2,7MT di semester I-2020, dari 2,6MT di semester I-2019.

"Meski ketidakpastian pasar masih membebani harga batubara dalam jangka pendek, kami berkeyakinan ke depannya industri batubara akan terus berkembang, terutama dengan pengembangan proyek-proyek hilirisasi batubara dalam jangka menengah," ujarnya. (ren)

Baca Juga: Bumi Resources Raih Empat Bintang TOP CSR Award 2020

.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya