Sudah Tembus di Atas Rp1 Juta Per Gram, Harga Emas Bakal Terus Naik

Media Gathering PT Solid Gold Berjangka.
Sumber :
  • WIllibrodus/VIVA.

VIVA – Harga emas di Indonesia kini telah tembus di atas Rp1 juta per gram. Reli kenaikan harga itu terjadi awal tahun hingga pandemi virus corona saat ini.

Harga Emas Lagi Turun, Apakah Ini Waktu yang Tepat Buat Beli dan Mulai Investasi?

Resesi ekonomi global yang terjadi di dunia dan mengancam Indonesia saat ini pun, tidak cukup kuat untuk membendung kenaikan harga emas. Logam kuning itu diperkirakan akan terus naik harganya hingga akhir tahun ini.

"Pengaruh buruk perekonomian dunia justru membuat nilai jual emas melonjak tinggi," jelas Pimpinan Cabang PT Solid Gold Berjangka cabang Jakarta, Dikki Soetopo, di Jakarta Rabu 26 Agustus 2020.

Harga Emas Hari Ini 6 Desember 2024: Global Stabil, Antam Turun Segini

Baca juga: Klaim JHT Jamsostek Naik Selama Corona, Kebanyakan karena Resign

Dia mengungkapkan, pihaknya memprediksi nilai emas yang pada pertengahan tahun 2020 ini akan terus meningkat hingga akhir tahun. Bahkan, nilai emas akan over target pada akhir bulan ini. 

Harga Emas Hari Ini 4 Desember 2024: Global Stabil, Antam Turun Segini

"Justru pandemi COVID-19 ini lebih menguntungkan bagi para investor emas," ungkapnya.

Seperti diketahui,  perdagangan emas mengakhiri momen kenaikannya pada sesi perdagangan Senin 10 Agustus lalu. Setelah adanya optimisme terhadap pemulihan dari pandemi COVID-19 mulai nampak dengan uji coba vaksin dari beberapa negara.

Meski demikian, aksi miliader dunia Warren Buffet memborong emas untuk berinvestasi, menghembuskan  sinyal, bahwa perburuan terhadap aset safe haven tersebut belumlah usai. Hal itu akan mendongkrak harga emas secara global.

Dikki pun meyakini proyeksi para analis global yang menyatakan bahwa harga emas berpotensi menembus kembali rekor tertinggi di level US$2.100 per ons di akhir tahun 2020 ini.

"Alasan fundamental yang memperkuat hal ini adalah ketidakpastian ekonomi global dan resesi yang meluas ke banyak negara.
Meski optimisme terhadap vaksin COVID-19 cukup tinggi, namun ekspektasi investor terhadap pemulihan ekonomi belum menyeluruh," kata Dikki, Rabu 26 Agustus 2020. 

Hal itu lanjutnya juga terlihat dengan tren peningkatan transaksi di produk loco gold sebesar 30 persen selama pandemi dibanding tahun sebelumnya. Sementara, itu untuk nasabah baru mengalami penambahan hingga Juli 2020 sebanyak 247 nasabah baru.

"Berita lonjakan harga emas turut membantu mengedukasi masyarakat. Bahwa ada alternatif investasi logam mulai dalam bentuk kontrak berjangka yang berpeluang lebih menguntungkan dengan syarat manajemen risiko yang terjaga," ungkapnya. 

Ia menambahkan, total volume transaksi PT Solid Gold Berjangka, khususnya cabang Jakarta dari Januari hingga Juli 2020 ini mengalami pertumbuhan 30 persen. Menjadi 60.797 lot dibandingkan tahun 2019 pada posisi yang sama.

“Artinya (emas) memiliki nilai yang stabil di tengah ketidakpastian ekonomi yang diakibatkan berbagai faktor. Karenanya kami tetap optimis bahwa target volume transaksi sebesar 100 ribu lot dan 600 nasabah baru akan tetap terkejar meski dalam kondisi pandemic sekarang,” ujar Dikki. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya