Ancaman Resesi hingga Penguatan Ekonomi AS Tekan Nilai Tukar Rupiah

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah pada perdagangan awal pekan ini, Senin, 24 Agustus 2020. Usai libur panjang, rupiah ditransaksikan di level atas Rp14.790 per dolar AS.

Rupiah Lanjut Menguat Pagi Ini Seiring Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Pada saat perdagangan di pasar spot, pukul 10.00 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.790 per dolar AS. Melemah 0,12 persen dari level penutupan perdagangan 19 Agustus 2020 di posisi Rp14.772 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) mematok nilai tengah rupiah hari ini di level Rp14.794 per dolar AS. Melemah dari nilai tengah akhir pekan lalu di posisi Rp14.786 per dolar AS.

Rupiah Menguat Jumat Pagi Usai The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan

Baca juga: Dibuka Menghijau Setelah Libur Panjang, Waspadai IHSG Minim Sentimen

Kepala Riset PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, menjelaskan, kondisi itu dipengaruhi oleh membaiknya survei indeks aktivitas manufaktur dan sektor jasa di AS.

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Balik Melemah Usai Trump Menangkan Pemilu AS

Berdasarkan data IHS Markit, Indeks PMI Komposit AS naik ke 54,7 bulan ini dan menjadikannya tertinggi sejak Februari 2019 dari sebelumnya hanya 50,3 pada Juli.

"Dan data penjualan rumah second AS bulan Juli dirilis lebih bagus dari proyeksi. Ini bisa mendorong pelemahan rupiah terhadap dolar AS di awal pekan ini," kata Ariston hari ini.

Selain itu, dia melanjutkan, ketegangan hubungan AS dan Tiongkok bisa menjadi penekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Karena, bisa mengganggu pemulihan ekonomi global.

Di sisi lain, faktor dalam negeri dikatakan Ariston, dipengaruhi sentimen negatif pelaku pasar keuangan dan investasi terhadap potensi resesi ekonomi dan data penyebaran wabah COVID-19 yang masih terus meningkat.

"Ini juga bisa menekan pergerakan rupiah terhadap dolar AS. Tapi, sentimen datang silih berganti, rupiah bisa saja menguat kalau tekanan pelemahan ke dolar AS kembali membesar," ucapnya.

Sepanjang hari ini, Ariston memperkirakan bahwa pergerakan rupiah secara keseluruhan masih berpotensi melemah dengan potensi di kisaran Rp14.650-14.850 per dolar AS. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya