Awal Juli 2020, BPS Catat RI Banyak Impor dari Korea Selatan
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia banyak melakukan impor dari Korea Selatan pada bulan awal kuartal III-2020 atau pada Juli 2020. Pada bulan itu, impor dari Korea Selatan naik pesat dan tertinggi.
Baca Juga: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus Lagi pada Juli 2020
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan, peningkatan impor dari Korea Selatan pada Juli 2020 mencapai US$119,4 juta. Diikuti China US$78,2 juta, Malaysia US$50,2 juta, Taiwan US$46,2 juta, dan India US$45,2 juta.
"Karena kita banyak impor mesin dan perlengkapan elektrik, mesin dan peralatan mekanis serta plastik dan barang dari plastik," kata Suhariyanto saat konferensi pers, Selasa, 18 Agustus 2020.
Kondisi itu membuat neraca perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan defisit atau tekor sebesar US$114,2 juta. Sama seperti perdagangan dengan Brasil yang tekor US$138,3 juta dan China US$694,9 juta.
Akan tetapi, impor dengan Brasil pada bulan itu tercatat turun terdalam mencapai US$188 juta, diikuti Amerika Serikat US$101,8 juta, Jepang US$85,6 juta, Kanada US$83,4 juta, dan Thailand US$69,6 juta.
Meski begitu, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus terbesar pada Juli 2020 dengan Amerika Serikat sebesar US$1,04 miliar. Diikuti India US$466,9 juta dan Filipina US$460,4 juta.
"Barang-barang yang membuat surplus perdagangan dengan AS adalah pakaian dan aksesorinya terutama rajutan, bukan rajutan serta mesin perlengkapan elektrik," tuturnya. (art)