Usai Perayaan HUT RI ke-75, Rupiah Perkasa terhadap Dolar AS

Rupiah Menguat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat pada perdagangan Selasa, 18 Agustus 2020. Usai perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-75, rupiah ditransaksikan di level bawah Rp14.800 per dolar AS.

Dibayangi Tekanan, Rupiah Menguat di Level Rp 16.309 per Dolar AS

Baca Juga: Ada Ratangga MRT di Gambar Uang Pecahan Rp75 Ribu, Begini Maknanya

Di pasar spot, pada pembukaan perdagangan hari ini, rupiah ditransaksikan di level Rp14.762 per dolar AS. Menguat 0,22 persen dari level penutupan perdagangan akhir pekan lalu di posisi Rp14.795.

Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Bukan Akibat KPK Geledah BI

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah di level Rp14.907. Juga menguat dari level nilai tengah pada 14 Agustus 2020 di posisi Rp14.917.

Kepala Riset PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, menjelaskan, kondisi itu tidak terlepas dari kembali memburuknya data-data perekonomian di AS. Terutama indeks aktivitas manufaktur wilayah New York.

Fed Pangkas Suku Bunga, Rupiah Ambruk ke Level Rp 16.234 Per Dolar AS Pagi Ini

"Dolar AS terlihat melemah terhadap nilai tukar regional pagi ini. Tekanan terhadap dolar AS disebabkan oleh indikasi ketidakstabilan pemulihan ekonomi di AS dari data ekonomi AS yang dirilis semalam," katanya kepada VIVA.co.id, Selasa, 18 Agustus 2020.

Kondisi itu, Ariston melanjutkan, diperburuk dengan tingkat imbal hasil surat utang atau obligasi pemerintah AS yang semakin rendah. Daya tarik pelaku pasar keuangan terhadap dolar AS pun menyusut.

"Tingkat imbal hasil obligasi yang rendah juga membuat dolar AS menjadi tidak menarik untuk saat ini. Sentimen negatif terhadap dolar AS ini bisa mendorong penguatan ke nilai tukar rupiah pagi ini," ucapnya.

Namun di sisi lain, Ariston menganggap, pelaku pasar perlu mewaspadai faktor-faktor yang bisa menekan rupiah seperti ketegangan hubungan AS-China hingga buruknya data neraca perdagangan Indonesia yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini.

"Kekhawatiran pandemi yang menekan pemulihan ekonomi dalam negeri dan data neraca perdagangan Indonesia bulan Juli yang di bawah ekspektasi. Potensi kisaran hari ini di Rp14.650-14.850," tegas Ariston. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya