Keluar dari Fortune 500, Pertamina Klaim Masih Perusahaan Kelas Dunia
- Istimewa
VIVA – Meskipun sudah tidak masuk daftar Fortune 500 sebagai perusahaan berpendapatan tertinggi di dunia versi Majalah Fortune, PT Pertamina berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan agar tetap dapat disejajarkan dengan perusahaan dunia di daftar tersebut.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, mengklaim, optimisme pihaknya ini mengacu pada kinerja tahun 2019, di mana pendapatan Pertamina mencapai US$54,58 miliar dengan laba US$2,5 miliar.
"Meski tahun ini Pertamina tidak terdaftar dalam pemeringkatan Fortune Global 500, namun dengan total pendapatan mencapai US$54,58 miliar, kinerja Pertamina masih menyamai perusahaan-perusahaan kelas dunia," kata Fajriyah dalam keterangan tertulisnya, Jumat 14 Agustus 2020.
Baca: Pertamina Keluar dari Daftar Fortune 500
Misalnya, lanjut dia, seperti Nippon Steel Corporation dengan pendapatan US$54,45 miliar, yang menempati posisi 198 di daftar Fortune 500. Di bawah peringkat 198 tersebut, terdapat beberapa perusahaan global terkenal lainnya seperti Goldman Sachs Group, Morgan Stanley, Caterpillar, dan LG Electronic yang berada di posisi 202-207 dengan pendapatan sekitar US$53 miliar.
Sementara itu, perusahaan energi dunia lain seperti misalnya Repsol dan ConocoPhilips, bahkan berada di peringkat 245 dan 348.
Karena itu, Fajriyah menuturkan bahwa pada tahun mendatang, Pertamina yakin akan dapat kembali tercatat dalam daftar Fortune Global 500, dengan posisi yang lebih tinggi. Apalagi, Pertamina kini tengah melakukan restrukturisasi sebagai bagian dari transformasi bisnis sebuah perusahaan energi kelas dunia, untuk meningkatkan nilai perusahaan.
"Dengan dukungan semua pihak, Pertamina berharap aspirasi sebagai global energy champion dapat tercapai dan mampu menempatkan BUMN ini di posisi 100 Fortune Global," ujarnya.
Sebagai informasi, upaya pencapaian aspirasi ini juga didorong salah satunya dengan implementasi New Pertamina Clean, yang merupakan komitmen manajemen dan seluruh pekerja Pertamina untuk terus berintegritas tinggi, bersih, dan transparan.
Sembilan poin New Pertamina Clean di antaranya adalah melaksanakan operasional perusahaan dengan menunjang etika bisnis dan bertanggung jawab, serta berpegang teguh pada pedoman Good Corporate Governance dan prinsip 4 NO’s (No Bribery, No Kickback, No Gift, dan No Luxurius). (art)