Jokowi Bocorkan Jurus Bangkitkan Ekonomi Kuartal III

Presiden Jokowi
Sumber :
  • YouTube Sekretariat Presiden

VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya jurus untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi di tengah situasi pandemi COVID-19, yang melanda Indonesia termasuk negara-negara di dunia. Ia menyadari pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 mengalami penurunan yang sangat tajam, yakni 5,32 persen.

Jokowi Ngopi Bareng Cagub Jateng Ahmad Luthfi di Purwokerto, Sontak Dikerubuti Warga Ngajak Selfie

Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri acara Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra di Hambalang, Jawa Barat, Sabtu, 8 Agustus 2020 secara virtual. Untuk itu, Jokowi mengajak seluruh kader Partai Gerindra tetap menempatkan kesehatan dan keselamatan rakyat menjadi prioritas.

”Saya mengajak seluruh kader Partai Gerindra di mana pun berada, baik yang menjadi kepala daerah maupun legislatif agar mampu mengendalikan penyebaran COVID-19,” kata Jokowi.

Didukung Jokowi, Ridwan Kamil Pede Elektabilitasnya Meroket

Baca juga: Polisi: Gilang Mengaku Terangsang Lihat Orang Dibungkus Kain Jarik

Menurut dia, jangan sampai Indonesia masuk ke gelombang kedua atau second wave sehingga dapat memperlambat untuk memulihkan situasi kembali. Lantaran itu, kuncinya disiplin menjalankan protokol kesehatan tapi juga tidak boleh hanya berhenti pada masalah kesehatan saja.

Kelakar Rano Karno Tanggapi RK Temui Jokowi di Solo: Gak Papa, Kita Malah Nunggu Pak Jokowi

“Ekonomi rakyat, ekonomi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) itu juga harus kita bangun bangkitkan. Roda perekonomian harus bisa kita gerakan lagi dengan cara apa?” ujarnya.

Dengan cara, kata Jokowi, membeli produk-produk buatan dalam negeri seperti produk petani, produk nelayan serta produk UMKM. Dengan cara itu maka produksi petani, produksi nelayan dan produksi UMKM akan ikut bergerak yang diharapkan menjadi daya bangkit.

“Bukan hanya pada penguatan daya beli petani nelayan dan UMKM, tapi akan menjadi mesin penggerak bagi pertumbuhan ekonomi nasional bagi kuartal ke tiga ini,” ujarnya.

Sebelumnya Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, konsumsi rumah tangga mengalami penurunan hingga –5,51 persen. Jauh lebih rendah dari pertumbuhan kuartal II-2019 yang tumbuh 5,18 persen.

Padahal, porsinya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 57,85 persen. Tertinggi, jika dibandingkan sumber pertumbuhan ekonomi lainnya dari struktur menurut pengeluaran.

"Kalau dilihat per komponennya, semua komponen kontraksi cukup dalam, bisa dilihat di sana konsumsi rumah tangga tumbuh negatif," kata Suhariyanto.

Sementara itu, investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) turun hingga -8,61 persen, sedangkan pada Kuartal II-2019 mampu tumbuh 4,55 persen. Porsinya terhadap ekonomi 30,61 persen.

Adapun yang berasal dari ekspor mengalami kejatuhan hingga -11,66 persen. Melanjutkan penurunan dari kuartal II-2019 yang anjlok -1,73 persen. Porsinya terhadap ekonomi 15,69 persen.

Untuk konsumsi pemerintah anjloknya hingga -6,90 persen, turun curam dari pertumbuhan pada kuartal II-2019 8,23 persen. Adapun porsinya terhadap pertumbuhan ekonomi hanya 8,67 persen.

Pengeluaran konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) mengalami kejatuhan yang lebih curam lagi, sebelumnya mampu tumbuh 15,29 persen namun pada Kuartal II-2020 ini -7,76 persen meskipun porsinya hanya 1,36 persen.

"LNPRT juga ini karena ada pemilu serentak tahun lalu sehingga tinggi. Sedangkan tahun ini pemilu atau pilkadanya digeser ke akhir tahun sehingga LNPRT minusnya tinggi," ujarnya.

Terakhir, yang berasal dari impor turun tajam hingga -116,96 persen pada kuartal II-2020. Melanjutkan kontraksi pada kuartal II-2019 yang juga telah negatif sebesar -6,84 persen. Sumbangannya ke ekonomi 15,52 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya