1.831 Aset Properti di Indonesia Dilelang dengan Harga Miring

Lelang aset BTN.
Sumber :
  • Dokumentasi BTN.

VIVA – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) melelang aset properti yang kreditnya macet saat ini. Total aset properti yang dilelang sebanyak 1.831 aset dengan nilai total sekitar Rp6,06 triliun.

KPK Setorkan Rp 637 Miliar ke Kas Negara: Sudah Melebihi Target

Ratusan investor di seluruh Indonesia, baik dari developer, agen penjualan properti, investor properti, dan lain dikumpulkan dalam acara investor gathering bertajuk 'Properti Murah di Era New Normal' yang digelar hari ini.

Direktur Utama BTN, Pahala Nugraha Mansury, usai membuka acara investor gathering secara virtual itu mengatakan, lelang ini membantu para investor dan pelaku usaha menginvestasikan dananya untuk aset yang tepat. Masyarakat yang ingin memiliki properti murah pun bisa turut berpartisipasi.

Polisi Ungkap Total Barang Bukti Kasus Judi Online Libatkan Pegawai Komdigi Capai Rp167 Miliar

Pahala menjelaskan, properti yang dilelang ini merupakan aset para debitur BTN yang tidak performing. Lelang dilakukan sekaligus sebagai salah satu strategi untuk mendorong pemulihan aset korporasi, yang tidak produktif menjadi aset yang produktif menghasilkan profit, baik ke BTN maupun ke investor baru.

“Aset tersebut  berupa tanah, resort atau kondotel, perkantoran, apartemen, gudang, perumahan, hingga pabrik yang dapat dikelola atau dijual kembali oleh para investor. Harga yang kami tawarkan ke investor sangat miring, karena hanya harga pokok dengan bunga yang bisa dinegosiasikan atau negotiable sehingga menarik untuk investor,” kata Pahala di Jakarta, Kamis 30 Juli 2020.

Aset Tanah Murah di AS Milik Andika Perkasa Jadi Perbincangan di Medsos

Baca juga: Menteri Edhy Sebut Nilai Terumbu Karang RI Bisa Capai Rp535 Triliun

Pahala menegaskan, lelang ini memberikan peluang bagi para investor untuk membeli ataupun mengelola aset-aset dari BTN menjadi aset yang produktif. Dengan harga yang miring diharapkan investor dapat bisa mendapat keuntungan dalam memaksimalkan aset tersebut.

"Dan bermanfaat serta dapat mendukung program pemerintah menggerakkan perekonomian nasional,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Remedial and Wholesale Risk BTN, Elisabeth Novie Riswanti, menjelaskan, 1.831 aset dengan nilai total sekitar Rp6,06 triliun itu tersebar di Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.

Dalam e-book yang dibagikan kepada investor, informasi lengkap mengenai jenis properti, luas tanah/bangunan, lokasi dan informasi lainnya disampaikan secara transparan. Termasuk dokumen, harga jual, nilai appraisal termasuk nilai pasar dan nilai likuidasi, sisa kredit, serta denda.

“Kami memberikan informasi selengkap-lengkapnya kepada calon investor agar mereka bisa menghitung nilai investasi. Hingga kemungkinan keuntungan yang mereka terima dalam jangka panjang sehingga ke depan mereka dapat memproyeksikan imbal hasil investasi atau return of investment mereka,” ujarnya.
 
Novie optimistis, proyek perumahan masih prospektif mengingat tingginya backlog perumahan dan kebutuhan rumah yang masih tinggi. Karena itu, aset yang dilelang BTN ini dipastikan bebas dari masalah.

“Lokasi akan menjadi pertimbangan utama, selain faktor kelengkapan dokumen, namun demikian investor yang tertarik akan dilakukan due diligence untuk mengonfirmasi potensi dan prospek dari aset yang kami jual atau lelang,” kata Novie.

Menurut dia, untuk mendapatkan aset tersebut, investor cukup mengajukan formulir minat yang disiapkan. Kemudian, petugas dari BTN akan memproses lebih lanjut para investor untuk ikut serta dalam lelang dan proses due diligence.

“Proses dan mekanisme lelang, maupun mekanisme lain untuk pengambilalihan aset tersebut kami lakukan sesuai ketentuan lelang  atau peraturan perundangan yang berlaku agar memenuhi aspek legalitas,” ungkapnya.

Baca juga: Likuiditas Perekonomian Tumbuh Melambat pada Juni 2020

Dalam investor gathering yang digelar ini, BTN mematok target penjualan aset sebesar Rp1 triliun. Terdiri atas Rp800 miliar dari penjualan aset seperti perkantoran, pabrik, gudang, proyek apartemen, dan proyek perumahan serta Rp200 miliar dari penjualan aset perumahan, atau unit apartemen.

“Penjualan dan pelelangan aset merupakan strategi yang cukup efektif dalam recovery aset BTN yang tahun ini kami harapkan bisa menembus Rp3 triliun, dan acara ini akan rutin kami agendakan,” tutur Novie.

Selain dengan investor gathering, masyarakat juga bisa mengakses aset ini di www.rumahmurahbtn.co.id. Portal yang disediakan bagi para peminat rumah murah yang merupakan agunan kredit BTN yang sudah tidak performing.

“Peminat dapat langsung memilih dan menghubungi langsung petugas kami agar dapat didaftarkan dalam proses lelang aset tersebut. Kami buat semudah mungkin diakses, sehingga semua kalangan dapat membeli rumah lelang,” Novie menjelaskan.

Terkait dengan lelang, Direktur Lelang, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Joko Prihanto, menegaskan, proses lelang saat ini dipermudah dan tetap aman.

Pemerintah melalui DJKN sudah membuka ruang bagi masyarakat agar mudah mengikuti fasilitas lelang yang dapat diakses melalui www.lelang.go.id dan aplikasinya pun sudah dapat diunduh ke ponsel.

Dengan mengikuti lelang, Joko menilai, masyarakat secara tidak langsung ikut membantu pemerintah dalam memulihkan aset pemerintah dan menggerakkan ekonomi.

“Jika seluruh properti yang dilelang BTN ini terjual semua, maka nilai barang akan meningkat, rumah terjual akan ada transaksi, peredaran barang, jasa, renovasi, dampak pergerakan ekonomi ini akan luar biasa,” ujar Joko. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya