Butuh Modal Kerja Rp303 Triliun untuk Bangkitkan Roda Bisnis Nasional
- ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
VIVA – Kalangan dunia usaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, mengajukan kebutuhan kredit modal kerja untuk membangkitkan kembali roda bisnis hingga enam bulan mendatang.
Ketua Umun Kadin, Rosan Perkasa Roeslani, mengatakan, secara total, kebutuhan kredit modal kerja itu mencapai Rp303,76 triliun. Total itu berasal dari seluruh sektor usaha korporasi menengah atas.
Rosan menyebutkan, dari sektor industri tekstil dan produk dari tekstil mencapai Rp141,5 triliun. Sektor makanan dan minuman Rp100 triliun, alas kaki Rp40,5 triliun, hotel dan restoran Rp21,3 triliun serta sektor elektronik dan alat-alat listrik rumah tangga Rp407 miliar.Â
"Masukan dari beberapa asosiasi di bawah Kadin, mereka memberikan gambaran kebutuhan modal kerja mereka selama enam bulan ke depan," kata Rosan dalam webinar, Selasa, 28 Juli 2020.
Baca juga:Â Penempatan Dana Pemerintah di BPD Bikin Rupiah Menguat
Rosan menilai, kredit tersebut memang sangat dibutuhkan dunia usaha, setelah melakukan restrukturisasi kredit untuk bisa membangkitkan roda bisnis. Namun, dia mengakui saat ini sangat sulit mendapat kredit tersebut dari perbankan.Â
"Dari sektor perbankan masih ragu-ragu, jadi kalau bisa pihak perbankan dapat jaminan dari pemerintah. Karena mereka melihat ini masih ada risiko kredit yang dikhawatirkan tidak hanya risiko likuiditas," papar dia.
Untuk bisa meyakinkan perbankan menyalurkan kredit, Rosan mengungkapkan bahwa Kadin telah mengusulkan ke pemerintah untuk melakukan penjaminan kredit modal kerja, sebagaimana untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Perlu ada jaminan dari pemerintah. Kami usulkan 80:20 supaya tidak terjadi juga moral hazard di antara kita," ungkap Rosan.
Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, mengatakan, pemberian kredit modal kerja bagi industri menengah atas itu akan diumumkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Dia mengatakan, kredit modal kerja itu akan diberikan bagi perusahaan yang meminjam di atas Rp10 miliar dengan target penyaluran mencapai Rp100 triliun. Program itu akan diberikan hingga 18 bulan ke depan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menegaskan, program penjaminan itu diharapkan mampu menjaga kelangsungan bisnis sektor usaha menengah ke atas non-usaha mikro, kecil dan menengah dan non-Badan Usaha Milik Negara. (art)