Intervensi BI Buat Rupiah Semakin Perkasa Terhadap Dolar AS

Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, menguat pada perdagangan hari ini, 27 Juli 2020. Perdagangan di awal pekan ini, rupiah ditransaksikan di kisaran atas Rp14.500 per dolar AS.

4 Negara dengan Nilai Tukar Mata Uang Murah, Cocok Buat Destinasi Liburan Nataru

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 27 Juli 2020: Global Meroket, Antam Nyaris 1 Juta

Di pasar spot, hingga pukul 10.14, rupiah telah diperdagangkan di level Rp14.553 per dolar AS. Menguat 0,38 persen dari level penutupan perdagangan Jumat, 24 Juli 2020 di level Rp14.610 per dolar AS.

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Imbas Ketegangan Rusia-Ukraina

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolllar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah di level Rp14.605 per dolar AS. Menguat dari nilai tengah kemarin di level Rp14.614.

Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim menganggap, menguatnya nilai tukar tersebut disebabkan intervensi yang terus dilakukan Bank Indonesia. Sebab, masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

Rupiah Loyo Pagi Ini, Nyaris Tembus Rp16 Ribu per Dolar AS

"BI menerapkan triple intervention di pasar spot, DNDF dan pembelian SBN di pasar sekunder. Dalam perdagangan Senin pagi rupiah dibuka menguat tetapi dalam memasuki sesi siang rupiah kembali melemah di level 14.650," katanya.

Dari sisi perkembangan wabah COVID-19, dikatakannya semakin mencekam karena angkanya yang kian tinggi dan semakin menekan perekonomian domestik maupun global.

Di sisi lain, hubungan AS dan China juga kian memanas baik dari sisi hubungan perdagangan maupun politiknya. Hal tersebut semakin menekan sentimen positif pelaku pasar untuk berinvestasi di aset-aset berisiko.

"Pasar merespons negatif tentang memburuknya hubungan antara AS dan China akibat terbongkarnya spionase China di AS. Ketegangan antara AS-China kembali muncul setelah AS meminta Beijing untuk menutup kantor konsulat diplomatiknya di Houston," ucap dia. (ren)

Baca Juga: Jokowi Janjikan Produksi Vaksin, Rupiah Dibuka Menguat Rp14.590

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya