Kantor di Jakarta Harus Lakukan Ini Jika Ada Karyawan Positif Corona

Ilustrasi suasana gedung perkantoran di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyoroti perkantoran yang dianggap sebagai klaster penularan wabah virus Corona atau COVID-19. Sejumlah prosedur ditegaskan harus dilakukan perusahaan apabila ada karyawannya yang terpapar Corona.

BNI Ungkap Pertimbangan Ekspansi Bisnis Buka Kantor Baru di Luar Negeri

Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta DKI, Andriansyah mengungkapkan, tak hanya protokol kesehatan, hak dan kewajiban pekerja yang terpapar Corona pun diatur dalam prosedur tersebut.

"Nah gini, kalau seumpamanya di kantor tersebut ditemukan pekerja yang terpapar, atau pun ODP, atau PDP atau OTG ya. Pertama kepada pekerjanya agar segera diberi perawatan khusus, sesuai dengan protokol COVID-19," kata Andriyansah di Jakarta, Jumat, 24 Juli 2020. 

Tingkatkan Layanan Nasabah Internasional, BNI Relokasi KLN Singapura ke Lokasi Strategis

Kemudian, pekerja tersebut harus diliburkan atau tidak boleh masuk ke kantor itu selama 14 hari berturut-turut. Pegawai itu juga tidak boleh dikenakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan hak-haknya harus tetap dibayarkan. 

"Terhadap perkantorannya ditutup sementara waktu selama 3 hari, selama 3 hari itu ya. Perkantorannya harus dipastikan dalam keadaan sehat bersih dan steril hingga harus dilakukan penyemprotan desinfektan tiga hari berturut turut," katanya.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Kemudian, pada hari keempatnya kantor itu baru bisa digunakan tetapi yang terpapar dan yang di-tracing tidak boleh masuk selama 14 hari. "Di rumah sakit dong atau ke wisma atlet," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Isolasi Mandiri Usai Bertemu Achmad Purnomo? Ini Kata Istana

Dengan demikian, sesuai dengan rekomendasi organisasi kesehatan dunia atau WHO, untuk perusahaan yang pekerjanya terindikasi atau terpapar Corona. Seluruh karyawan perusahaan juga harus dilakukan rapid test sehingga dapat diketahui risiko penyebarannya. "Seumpama terpapar si A, si A terpapar bisa si B dan C. Dan C kita tracing dan tak boleh masuk selama 14 hari," katanya.

Pantau berita terkini di VIVA terkait Virus Corona

Politikus Partai Gerindra Prasetyo Hadi.

Mensesneg soal Kantor Kementerian dan Badan Baru Kabinet Prabowo: Semua Sudah Beres

Namun, Mensesneg Prasetyo Hadi mengungkapkan, ada sejumlah badan yang masih memfinalisasi penggunaan ruang kerjanya.

img_title
VIVA.co.id
27 Oktober 2024