Kepala BKPM Ungkap Ketergantungan Ekonomi RI dengan China

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Sumber :
  • Mohammad Yudha Prasetya/VIVAnews

VIVA – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, ekonomi Indonesia saat ini masih ketergantungan kepada ekonomi China. Sebab, aktivitas perdagangan dan investasi dengan China masih tinggi.

Bahlil: Saya yang Usulkan Pilpres 2024 Ditunda Ketika Jadi Menteri Investasi, bukan Jokowi

Alhasil, ekonomi Indonesia juga turut terpengaruh setiap ada pertumbuhan atau penurunan ekonomi China. Bahlil mengaku heran bagaimana awal mula Indonesia bisa ketergantungan seperti itu.

"Kita lihat di China, setiap pertumbuhan ekonominya turun 1 persen, dampak ke kita (Ekonomi Indonesia) itu 0,3 persen. Posisi Indonesia cenderung bergantung ke China," kata Bahlil dalam sebuah diskusi virtual, Senin 13 Juli 2020.

Golkar Usulkan Konsep "Setengah Konvensi" untuk Pilkada lewat DPRD, Apa Itu?

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin: Rasio Utang Indonesia Masih Aman di Tengah Pandemi

Bahlil mengingatkan, momen pandemi Virus Corona atau COVID-19 ini seharusnya bisa menyadarkan Indonesia agar bisa mengurangi ketergantungan itu. Sehingga laju ekonomi RI bisa lebih stabil dari goncangan fenomena global.

Bahlil Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dengan Ketum KIM Plus di Kertanegara

"COVID-19 ini membawa berkah, bahwa sebaik-baiknya sebuah negara itu tidak boleh tergantung kepada negara lain," ujar Bahlil.

Meskipun demikian, Bahlil menilai, tetap penting menjaga hubungan Indonesia dengan negara-negara lain. Seperti dia contohkan, hubungan Indonesia dengan Jepang atau Amerika Serikat.

"Mempertahankan hubungan baik dengan Amerika Serikat dan Jepang juga penting," kata Bahlil.

Pantau berita terkini di VIVA terkait Virus Corona

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa, 31 Desember 2024.

Hasto Singgung Presiden Tiga Periode, Bahlil Bilang "Sok Tahu"

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menegaskan tidak pernah ada instruksi dari mantan presiden Jokowi terkait isu perpanjangan jabatan sampai tiga periode.

img_title
VIVA.co.id
31 Desember 2024