Virus Corona Ancam Keberadaan ATM di Inggris

Ilustrasi transaksi di ATM
Sumber :
  • www.pixabay.com/mrganso

VIVA – Transaksi non-tunai digenjot di seluruh dunia pada masa pandemi virus Corona atau COVID-19 saat ini. Keberadaan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) pun semakin tergerus.

Momen Lucu Presiden Prabowo dan Wakil PM Inggris saat Bahas 'Kucing'

Dilansir VIVA dari Daily Mail, Senin 13 Juli 2020, di Inggris misalnya, sebanyak 60 ribu ATM ditutup selama lockdown yang diterapkan beberapa bulan lalu. Kini, setelah kebijakan itu dilonggarkan sebanyak 12 persen atau sekitar 5.000 ATM dari jumlah tersebut masih ditutup.

Hal itu menimbulkan kekhawatiran banyak orang bahwa nantinya ATM akan punah. Pemerintah Inggris pun sedang mempersiapkan aturan baru terkait penyediaan ATM oleh perbankan.

Presiden Prabowo dan PM Inggris Kompak Suarakan Perdamaian di Gaza

Baca juga: Elon Musk Kini Lebih Tajir Dibanding Warren Buffett

Saat ini di Inggris, sejumlah ritel pun telah berhenti menerima uang tunai. Sementara itu, batas pembayaran menggunakan transaksi non-tunai pun dinaikkan minimal 30 poundsterling menjadi 45 poundsterling.

Inggris Tertarik Kerja Sama Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia

Kebijakan itu sudah berlaku di beberapa negara bagian di Inggris. Pemerintah Inggris pun kini menyoroti banyaknya warga berusia tua di negara itu yang tidak memiliki rekening bank.

Selain karena usia, uang tunai pun bisa menjadi media penyebaran virus tersebut. Hal itu juga menjadi salah satu yang sedang dikoordinasikan pemerintah dengan pihak perbankan.

Pantau berita terkini di VIVA terkait Virus Corona

Menteri Investasi Rosan Roeslani (tengah), Ketum Kadin Anindya Bakrie (Kiri)

Menteri Rosan Pastikan Gerak Cepat Realisasikan Komitmen Investasi US$8,5 Miliar dari 10 Perusahaan Inggris

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan akan segera memfasilitasi minat-minat yang telah disampaikan.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024