Perusahaan Otobus: Habis, Tamat Kalau Sampai Juni Tidak Bangkit
- bbc
Larangan mudik dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat wabah virus corona berpotensi menghancurkan industri transportasi darat, seperti yang dialami perusahaan otobus antar kota antar provinsi (AKAP), angkutan antar jemput antar provinsi (AJAP), dan bus pariwisata.
Perusahaan Otobus (PO) San Putra Sejahtera, memprediksi hanya mampu bertahan satu bulan saja jika pemerintah tidak memberikan bantuan.
"Habis, tamat, kalau sampai Juni tidak bangkit. Kami saja untuk PO SAN mampunya hanya sampai bulan depan bertahan. Setelah itu kami tidak mampu kalau tidak ada stimulus dan saya akan kembalikan semua unit (bus) ke leasing, dan bank," kata Komisaris Utama PO San Putra Sejahtera Hasanuddin Adnan kepada BBC News Indonesia Senin (27/4).
Kementerian Keuangan kini tengah melakukan finalisasi rancangan peraturan pemerintah untuk memberikan keringanan kredit kepada industri usaha termasuk transportasi umum.
- Indonesia kembali normal Juli bila `pengujian masif, pelacakan agresif` telusuri pasien Covid-19 berhasil dan dan warga patuhi PSBB
- Covid-19, isolasi mandiri, PSBB, dan istilah lain soal virus corona yang perlu diketahui
- Bincang empat gubernur: PSBB dan larangan mudik kewenangan siapa?
Diharapkan, aturan tersebut akan selesai dan bisa diterapkan pada pertengahan Mei mendatang.
`Rugi Rp6 miliar, pendapatan Rp0`
Selama lebih dari 45 tahun berkecimpung di industri transportasi, Hasanuddin Adnan mengatakan virus corona adalah masalah terbesar yang ia hadapi dan memiliki dampak luar biasa.