Akhir Pekan Rupiah Menguat Rp15.480 per dolar AS, Ini Penyebabnya

Rupiah Menguat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan sejumlah aspek yang membuat nilai tukar rupiah pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat, 17 April 2020 mengalami penguatan cukup signfikan dikisaran Rp15.480-15.515 per dolar AS. 

The Fed Pangkas Suku Bunga, Aliran Modal Asing Masuk RI Bakal Deras?

Perry menegaskan, kondisi itu tidak terlepas dari kembali meningkatnya kepercayaan pelaku pasar keuangan ataupun investor terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Terutama, di saat mewabahnya virus corona (COVID-19) sejak Maret 2020 hingga saat ini.

Dia mengungkapkan, itu terbukti dari kembali masuknya aliran modal asing ke Indonesia. Hingga 16 April 2020, dikatakannya aliran modal asing yang masuk, khususnya ke pasar Suray Berharga Negara (SBN) mencapai US$2,6 triliun.

Bank Indonesia: Modal Asing Masuk Rp 22,84 Triliun Imbas Kenaikan Suku Bunga

"Portfolio inflows kita secara total tanggal 14 inflow Rp0,7 triliun kemduian tanggal 15 Rp0,2 triliun dan kemarin di tanggal 16 inflow Rp$2 triliun ini sebagaian besar ke SBN. 16 April inflow di SBN sekitar Rp2,5 triliun," katanya saat telekonferensi, Jumat, 17 April 2020.

Perry juga mengklaim, kepercayaan pelaku pasar tersebut tercipta karena kehadiran Bank Indonesia yang selalu ada di pasar untuk melakukan stabilisasi rupiah. Terutama di tengah tekanan saat mulai mewabahnya COVID-19 sehingga membuat rupiah tertekan dikisaran atas Rp16.000 per dolar AS.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

"Karena BI selalu di pasar dan menempuh langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah. Pada maret kami tunjukkan dan secara berangsur-angsur kebutuhan BI untuk intervensi atau stabilisasi jauh berkurang," tuturnya.

Terakhir, Perry menilai, stabilnya nilai tukar tersebut juga disebabkan sentimen pelaku pasar terhadap berbagai langkah kebijakan yanh ditempuh pemerintahan berbagai negara, termasuk otoritas moneternya untuk mencegah meningkatnya penyebaran wabah COVID-19 dan dampaknya ke ekonomi.

"Kelihatan bahwa tingkat kenaikan, bukan jumlah kasusnya, mencapai puncak dan melandai itu kelihatan penanganan COVID-19 mengarah pada langkah-langkah yang mulai bisa mitigasi COVID-19 di samping langkah-langkah stimulus fiskal dan moneter," kata Perry.

Presiden Jokowi dicek kesehatan sebelum divaksinasi booster COVID-19 tahap dua

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lantas bagaimana jejak perjalanan mewabahnya virus mematikan Sars-CoV-2 tersebut, hingga langsung memunculkan situasi pandemi yang mencekam di Tanah Air?

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024