Juara Desain Ibu Kota Negara, Ini Keunggulan Nagara Rimba Nusa
- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA – Pemerintah telah mengumumkan pemenang sayembara desain ibu kota negara (IKN) baru pada Senin, 23 Desember 2019. Ada lima pemenang, dengan pemenang pertama diraih peserta nomor IKN-0114J, dengan tema desain Nagara Rimba Nusantara.
Sementara pemenang kedua bertema The Infinite City, pemenang ketiga bertema Kota Seribu Galur. Sedangkan Harapan I bertajuk Zamrud Khatulistiwa dan Harapan II, Benua Rakyat Nusantara.
Dan sebagai salah satu juri dalam pemilihan desain ibu kota negara, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau biasa disapa Kang Emil pun mengungkapkan alasan desain Nagara Rimba Nusantara bisa menjadi juaranya. Menurut dia, desain ciptaan Urban+, yang dipimpin oleh Sibarani Sofian memiliki keunggulan dan desain sebuah kota.
"Desain pilihan para juri, di mana saya salah satunya, dan pilihan Presiden ini memiliki semua keunggulan dan desain sebuah kota," tulis Kang Emil dalam akunnya di Instagram.
Dia menjelaskan, keunggulan dan desain Nagara Rimba Nusantara, yakni keberfungsian, efisiensi lahan yang compact, identitas kebangsaan, ruang-ruang publik dan ruang demokrasi. Selain itu, monumentalitas sebagai ibu kota negara, sustainabilitas lingkungan (green, menghormati air dan hutan), memiliki urban system yang baik (livable dan walkable, smart, dan intelligent city).
Dia pun berharap, dengan desain tersebut maka ibu kota negara baru yang berlokasi di sebagian wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur itu akan menjadi kota terkeren dan terbaik di seluruh Indonesia maupun dunia.
"Selamat untuk mereka yang akan hidup di sana," ujarnya.
Pemenang diajak tinjau lokasi
Sementara Jokowi mengatakan bahwa konsep gagasan desain ibu kota negara di Kalimantan bertema Nagara Rimba Nusa tidak hanya baik, tapi juga punya pembeda dengan negara-negara lainnya. Karena itu, untuk mewujudkan konsep itu, dia akan mengajak pemenang satu, dua, dan tiga ke lokasi calon ibu kota di Kalimantan Timur dalam waktu dekat ini.
"Dengan melihat lokasi, mereka akan mendapatkan pengalaman dan cita rasa terbaik untuk menyusun detail desain dimulai tahun 2020," tulis mantan Gubernur DKI Jakarta ini dalam akunnya di Instagram.
Baca juga:
Fakta-fakta Bus Sriwijaya Terjun ke Jurang, Tewaskan 26 Penumpang
Cerita Penumpang Selamat Bus Sriwijaya yang Terjun ke Jurang 75 Meter
Menurutnya, survei lapangan diperlukan untuk memastikan rancangan ibu kota telah sesuai rencana lokasi pembangunan prasarana dasar, seperti Bendungan Sepaku Semoi yang akan dibangun pada 2020. Selain itu, jalan dan drainase pada area seluas 4.000-6.000 hektare (ha).
"Juga mempertimbangkan lingkungan sekitar, seperti habitat Bekantan, binatang dilindungi, yang menghuni hutan sekitar Teluk Balikpapan," ujarnya.