Sosok Ari Askhara yang Dicopot Erick Thohir karena Harley Davidson
- www.garuda-indonesia.com
VIVA – Karier Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau Ari Askhara berada di ujung tanduk. Itu setelah dia diduga menyelundupkan komponen Harley Davidson dan dua sepeda Brompton dalam pesawat baru Garuda, Airbus 330-900.
Hal itu membuat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir murka. Dia menegaskan, memberhentikan Ari dari jabatannya sebagai bos Garuda Indonesia.
"Saya akan memberhentikan Saudara Direktur Utama Garuda," ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis, 5 Desember 2019.
Namun untuk memberhentikan bos maskapai penerbangan pelat merah itu, Kementerian BUMN menunggu Ari untuk mengundurkan diri atau dilakukan lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pasalnya, Garuda Indonesia merupakan perusahaan terbuka (Tbk) yang keputusan akhirnya berada di tangan pemegang saham.
Soal Ari Ashkara, berikut ini beberapa hal tentangnya yang dirangkum VIVA dari berbagai sumber:
Pendidikan
Pria kelahiran 13 Oktober 1971 ini menyelesaikan pendidikan Sarjana (SI) di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Setelah beberapa tahun, dia melanjutkan pendidikan Pascasarjana (S2) Administrasi Bisnis Jurusan International Finance di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.
Perjalanan karier
Usai menamatkan kuliah S1 pada 1994, Ari memulai kariernya di industri perbankan, dengan bekerja di Bank Ekspor Impor Indonesia (Eksim) yang sekarang berubah nama menjadi Bank Mandiri. Dia bekerja di bank BUMN itu selama 11 tahun hingga posisi vice president.
Kemudian mulai tahun 2015, Ari bekerja di sejumlah perusahaan multinasional. Beberapa perusahaan itu, yakni Deutsche Bank, Barlays Investment Bank, PetroSand Indonesia, dan ANZ Bank.
Setelah itu, dia kembali berkarier di perusahaan pelat merah. Ari menjadi Direktur Keuangan Pelindo III pada 2014. Tak lama, Ari ditunjuk menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda. Pada 2016, dia menjadi Direktur Human Capital dan Pengembangan Sistem PT Wijaya Karya.
Pada Mei 2017, dia kembali ke Pelindo III dengan jabatan sebagai direktur utama. Setahun lebih di sana, Ari akhirnya kembali ke Garuda. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) September 2018, Ari resmi menggantikan Pahala N Mansyuri sebagai direktur utama perusahaan penerbangan milik negara.
Tersandung kasus barang selundupan
Baru sekitar 14 bulan menduduki pucuk pimpinan Garuda, Ari tersandung dugaan penyelundupan komponen Harley Davidson dan dua sepeda Brompton yang dibawa dalam armada baru Garuda yang dipesan dari Prancis, Airbus 330-900.
Kasus itu terungkap pada Minggu, 17 November 2019, saat Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta melakukan pemeriksaan terhadap pesawat baru Garuda. Di dalam pesawat, ada 22 penumpang, di antaranya Ari Askhara dan direksi Garuda lainnya.
Saat dilakukan pemeriksaan di bagian kokpit dan kabin tak ditemukan pelanggaran kepabean dan barang kargo lainnya. Namun ketika pemeriksaan dilakukan pada bagian bagasi penumpang, petugas Bea Cukai menemukan sejumlah koper penumpang dan 18 kotak dengan claim tag sebagai bagasi penumpang.
Dari 18 kotak, 15 kotak berisi komponen bekas Harley Davidson bekas dengan nama SAW dan tiga kotak berisi dua sepeda Brompton baru dan aksesorinya atas nama LS. Penyelundupan barang tersebut berpotensi merugikan negara mencapai Rp1,5 miliar.