Siapa Kartika Wirjoatmodjo, Calon Pendamping Erick Thohir
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Nama Kartika Wirjoatmodjo tiba-tiba menjadi perbincangan. Usut punya usut, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini bakal menjadi calon pendamping Erick Thohir.
Artinya, Tiko, sapaan akrab Kartika, akan mengisi kursi Wakil Menteri BUMN.
Kehadirannya di Istana Negara Jakarta, Rabu pagi, 23 Oktober 2019, saat pelantikan 38 menteri dan pejabat negara setingkat menteri oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, menguatkan sinyal bahwa dirinya 'ada sesuatu'.
Ditemui terpisah, Tiko mengaku jika dirinya ke Istana Negara saat acara pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju hanya sebagai undangan.
Ia menyebut belum ada pembicaraan apakah ia akan ditunjuk menjadi Wakil Menteri BUMN atau tidak. "Belum, belum. Masih gosip, masih gosip," ujar Tiko, seperti dikutip dari VIVAnews.
Saat disinggung apakah ada pembicaraan khusus mengenai hal ini, Tiko juga masih enggan buka suara. "Masih gosip, nanti dulu," katanya. Lantas, siapa sosok Kartika Wirjoatmodjo?
Berdasarkan data yang diolah VIVA, pria berusia 46 tahun ini telah memimpin Bank Mandiri sejak 2015. Sebelumnya, Tiko pernah menjadi Direktur Keuangan Bank Mandiri, Kepala Eksekutif di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Direktur Utama PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).
IIF merupakan perusahaan joint venture antara Kementerian Keuangan, Bank Dunia, dan The Asian Development Bank yang bergerak di bidang pembiayaan infrastruktur.
Hidupnya sudah malang-melintang di industri keuangan dan perbankan. Karier alumni Universitas Indonesia (UI) jurusan Ekonomi dan Akuntansi pada 1996, serta lulusan Rotterdam School of Management pada 2001, tersebut sempat menduduki berbagai jabatan strategis.
Tiko memulai karier sebagai Konsultan Pajak dan Akuntan di RSM AAJ pada 1995-1996. Selanjutnya, Tiko bekerja sebagai Analis Kredit di Bank Industri Jepang (1996-1998), Konsultan Senior di PwC Financial Advisory Services (1998-1999) dan Boston Consulting Group (2000-2003).
Pada 2003, Tiko bergabung dengan Bank Mandiri sebagai Head of Strategy & Financial Analysis at Strategy and Performance Group, selanjutnya memimpin divisi sebagai Group Head.
Lima tahun kemudian, ia ditugaskan ke Mandiri Sekuritas sebagai Direktur Pelaksana. Tiko melepas jabatan di Mandiri Sekuritas pada 2011, untuk menduduki kursi Direktur Utama IIF.
Pada 2014, Tiko ditunjuk Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Ia pun kembali ke Bank Mandiri setelah rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) mengangkatnya sebagai direktur keuangan, serta kemudian menjadi direktur utama.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengaku butuh dibantu oleh wakil menteri dalam menjalankan tugasnya. Akan tetapi isu ini masih akan dibahas lebih dalam saat rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo.
Dia pun mengakui telah mengajukan beberapa nama untuk mengisi posisi tersebut. Salah satunya adalah Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri.
"Iya (diusulkan Tiko), salah satu kandidat saya rasa profesional dan lebih muda dari saya kan," kata Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta.
Untuk mengelola BUMN yang jumlahnya ada mencapai 142 perusahaan itu, dia bahkan menilai butuh pembantu lebih banyak. Sedikitnya lebih dari satu wakil menteri BUMN.
"Ya kalau 142 (BUMN) bisa 2 bisa 3 (Wakil Menteri). Bahkan Pak Presiden bilang, kalau perlu 5, ya dikasih, tapi kan kita lihat lah. Kan di sini ada juga Pak Sesmen, deputi sudah ada tugasnya, disinkronisasi," kata Erick.