Mati Listrik Massal, Keuntungan Mal Naik Hingga 100 Persen
- ANTARA/Ismar Patrizki
VIVA – Pengelola mal di Indonesia yang tergabung ke dalam Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia atau APPBI mengaku tidak mengalami kerugian signifikan akibat padamnya listrik PT PLN secara massal pada Minggu lalu, 4 Agustus 2019.
Ketua Umum DPP APPBI, Stefanus Ridwan mengakui, pada hari itu, pengunjung mal memang mengalami kenaikan signifikan dari rata-rata pengunjung mal harian pada Minggu yang biasanya menyentuh angka 85 ribu orang.
"Dampak lainnya, mal jadi penuh. Semua ngadem ke sini, ujung-ujungnya sales jadi bagus, income untuk ritelnya bagus," kata dia, saat ditemui di Gandaria City, Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2019.
Di sisi lain, lanjut dia, dari sisi pendapatan mal sendiri juga mengalami kenaikan signifikan, yakni mencapai 50 persen hingga 100 persen untuk hari itu saja.
Meski demikian, ia enggan merinci secara nominal pendapatan harian mal di Minggu lalu, serta kenaikannya akibat ramainya pengunjung, saat padamnya listrik selama sembilan jam.
"Tergantung malnya juga, beberapa mal bisa naik 50 persen, 100 persen. Biasanya sepi, bisa jadi wah padat banget. Awal-awal, kita lihat transaksi repot banget, sebab hp mati, internet mati, semua mati, mau bayar pakai uang cash, ATM-nya mati. Tetapi, kan itu enggak lama yah, cuma sekitar 1,5 jam, balik lagi sudah oke, jadi enggak ada masalah," ungkapmya.
Karena itu, Stefanus menegaskan, pihaknya tidak akan menagih kompensasi dari padamnya listrik kepada PLN. Sebab, dipastikannya, meski dari sisi biaya operasional mengalami sedikit lonjakan, karena harus menggunakan generator set untuk menopang kebutuhan listrik mal, namun dari sisi keuntungan mengalami lonjakan signifikan.
"Kita sih enggak terlalu butuh kompensasi-kompensasian. Kita tahu juga, PLN tidak sengaja seperti itu kan. Cuma, kita minta, ya lain kali jangan begitu juga. Kalau kita bilang minta kompensasikan enggak fair juga, sebab mati listrik itu kemarin malah jadi penuh banget," tutur dia.
"Kita enggak mau nuntut-nuntut gitu. Kita rasanya buat kita, mesti jujur ya, kita rugi cuma bayar listriknya aja. Angkanya juga enggak terlalu tinggi-tinggi banget. Tetapi, justru kan dia datengin pengunjungnya juga banyak. Masa iya, kita ikut tuntut juga," tambahnya.