Tempur di Pasar Logistik Indonesia, Kargo Dapat Modal US$7,6 Juta
- Dokumentasi Kargo.
VIVA – Hampir seperempat pendapatan domestik bruto Indonesia senilai Rp1 triliun berasal dari logistik, namun industri ini masih terbentur masalah infrastruktur yang kurang memadai dan berbagai inefisiensi lainnya. Truk yang mengangkut muatan dari sentra-sentra produksi perkotaan seringkali pulang tanpa muatan.
Sedangkan pengemudi truk biasanya harus menghubungi berbagai pihak atau mengecek berbagai jejaring media sosial hanya untuk mendapatkan order sekali jalan. Itu pun membutuhkan kontrak tertulis, sementara pembayaran bisa tertunggak sampai berminggu-minggu.
Kargo Technologies, pasar online angkutan logistik yang menghubungkan shipper sektor ritel, e-Commerce dan komersil dengan armada truk di seluruh Indonesia, telah berhasil menggalang dana tahap awal senilai $7,6 juta, dipimpin oleh perusahaan venture capital Sequoia Capital India.
Adapun investor lain yakni 10100 Fund milik Travis Kalanick, Pandu Sjahrir dan Agaeti Ventures, Patrick Walujo, salah satu pendiri Northstar Group, Intudo Ventures, Zhenfund, ATM Capital dan Innoven Capital.
CEO Kargo, Tiger Fang menjelaskan, hadirnya Kargo di Indonesia bertujuan mengubah industri logistik karena teknologi yang dimilikinya bisa bikin proses transaksi dan pengangkutan lebih efisien, transparan dan akuntabel.
Shipper, transporter dan pengemudi truk bisa berinteraksi, bertransaksi dan memantau pergerakan kiriman secara real-time di platform Kargo melalui situs www.kargo.tech, dan dalam waktu dekat, melalui aplikasi ponsel tipe Android yang saat ini dalam fase pengujian beta.
Sejauh ini, sejumlah perusahaan e-Commerce, toserba dan nama besar di industri FMCG sudah mengandalkan Kargo untuk memposting ratusan order tiap minggu.
“Kargo didesain untuk mengoreksi masalah ketersediaan, transparansi harga dan kurangnya kepercayaan dalam proses pembayaran melalui satu aplikasi yang gampang dipakai,” kata Tiger dikutip dari keterangan resminya, Kamis, 21 Maret 2019.
Dia menjelaskan, semua shipper dan transporter yang terdaftar di Kargo sudah diverifikasi, sehingga bisa dipercaya dan dijamin kualitasnya. Sistem seperti ini dinilai bisa bantu menaikkan potensi penghasilan para pengemudi truk, dan memastikan takkan ada lagi truk balikan kosong melintas di ruas-ruas jalan antar-kota Indonesia.
“Jadi jika proses penawaran dan penerimaan order dibikin lebih efisien, maka pemakaian jumlah truk yang tersedia bakal lebih maksimal,” tambahnya. (row)