Terus Dikritik Mewah, Luhut Beberkan Kesederhanaan Pertemuan IMF-WB
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, membantah penyelenggaraan acara Annual Meeting IMF-WB dilakukan secara mewah-mewahan. Bantahan tersebut disampaikannya karena acara internasional itu dikritik telah memakan biaya besar, sementara banyak korban gempa yang masih membutuhkan banyak bantuan sandang dan pangan.
Luhut menjelaskan, bahwa mekanisme penyelenggaraan acara pertemuan masing-masing peserta, baik pemerintah maupun lembaga non pemerintah, dilaksanakan bukan atas dasar inisiasi pemerintahan saja, melainkan juga dilaksanakan menggunakan anggaran masing-masing peserta tersebut.
"Mereka bikin pertemuan banyak buat acara di luar, misalnya antara Bank of America lakukan seminar di Hotel Mulia. Ada blended finance, Islamic finance, dan lain-lain. Jadi kalau orang bilang IMF mewah, itu salah, ya kita begini saja. Itu terserah, dia bayar sendiri, kami tidak bayarin." tuturnya di Hotel Bali International Convention Center, Nusa Dua, Senin 8 Oktober 2018.
Selain itu, terkait penyewaan kendaraan untuk 400 delegasi atau peserta negara-negara tersebut, Luhut juga memastikan bahwa kendaraan yang disewa tidak semewah sebagaimana yang diperbincangkan. Sebab kendaraan yang disewa panitia nasional hanya kendaraan berjenis Mercedes tipe E200 keluaran tahun 2013 dan 2015.
"Tadinya mau sewa Camry, enggak ada Camry 400 biji. Kita sewa lah ramai-ramai dari segala macam penjuru langit Indonesia ini dapatlah 400 itu. Jadi saya disuruh pakai mobil dinas saja enggak mau lagi barang itu. Tapi karena sama uniform ya kita kasihlah E200. Jadi saya mohon jangan buat kami susah, down grade negeri sendiri, saya kritik itu," tuturnya.
"Jadi jangan berikan berita yang tidak tahu, terutama tokoh-tokoh itu, yang merasa dirinya itu jadi tokoh. Sudah ada yang saya telepon juga sih. Saya bilang Anda datang saja ke saya, saya berikan angkanya tidak akan diambil, tidak main-main kami, emang kami sudah gila? Kami masih waras, mungkin yang ngomong yang tidak waras. Jadi jangan bohong, nanti kena operasi lagi," katanya.
Sementara itu, terkait pendanaan acara tersebut yang telah dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebesar Rp855 miliar, dia menegaskan dana yang dicairkan hingga saat ini baru mencapai Rp566 miliar dari dana yang telah digunakan baru sebesar Rp192,1 miliar.
"Nanti ada tambahan dari situ, jadi angka ini kami hemat yang tidak perlu. Semua hotel ini dibayar oleh peserta, tapi masa venue dia yang sewa, jadi itu kami," ungkapnya.